Kasus Kekerasan di Papua Masih Terjadi Dikarenakan Kurang Meratanya Pendidikan

Mantan Panglima TNI jenderal (Purn) Andika Perkasa (Foto: Ist).

 

 

JAKARTA, Pewartasatu.com – Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa mengungkapkan beberapa alasan yang menjadi penyebab masih saja terjadi kekerasan di Papua, salah satunya adalah kurang meratanya pendidikan.

Andika memandang dari dua sisi, dari masyarakat Papua dan aparat. “Dari oknum masyarakat di Papua sendiri, kenapa mereka dengan entengnya kemudian melakukan kekerasan? Sampai melakukan pembunuhan tanpa ada rasa bersalah,” kata Andika dalam acara GASPOL!, Sabtu, 12/8/2023.

Menurut Andika, kurang meratanya pendidikan di Bumi Cenderawasih membuat kekerasan itu masih terjadi. “Semakin orang menerima pendidikan, maka nilai kemanusiaan itu akan masuk,” ujar mantan Kepala Staf TNI AD itu.

Oleh karena itu, Presiden Joko Widodo menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2020 tentang Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Papua dan Papua Barat.

“Namun sangat disayangkan  tetap saja lambat dan diberikan kewenangan wakil presiden untuk mengkoordinir itu semua,” kata Andika.

Sisi selanjutnya, lanjut Andika, dari aparat TNI-Polri yang juga melakukan kekerasan di sana. “Nah itu yang waktu saya menjabat (Panglima TNI), itu yang saya mulai untuk diubah. Kita enggak boleh terpancing,” ucap Andika.

“Kita melakukan tindakan, juga dengan cara sesuai prosedur hukum,” kata dia. Andika mengatakan, aparat TNI-Polri harus mengajarkan pada masyarakat Papua bahwa aparat mengambil tindakan tegas karena alasan yang kuat.

“Misalnya mereka membuat senjata dan mengancam kita. Apa boleh buat, kita harus mengambil tindakan tegas,” tutur Andika.

“Tapi manakala mereka tidak bersenjata, kita pun jangan begitu mudahnya mengambil tindakan sampai akhirnya ada korban di sana. Kita harus mulai mengajarkan bagaimana humanity itu kita terapkan di sana,” kata Andika. (*”)

Maulina Lestari: