Kecewa Hasil Test CPNS, Massa Bakar Kantor Disnaker

KEEROM, PEWARTASATU.COM — Kecewa dengan hasil tes dan lambannya pengumuman hasil tes calon pegawai negeri sipil (CPNS) Formasi 2018, massa membakar Kantor Dinas Tenaga Kerja, Keerom, Provinsi papua.

Plt Bupati Keerom, DR. Ridwan Rumasukun ketika dikonfirmasi membenarkan insiden itu, dan mengatakan bahwa kekecewaan massa itu sudah ditangani oleh pihak aparat keamanan. “Kami serahkan semuanya kepada pihak kepolisian untuk melakukan penyelidikan sampai penyidikan tentang masalah ini.”

Data yang dihimpun dari Keerom, menunjukkan tindakan massa tersebut diduga karena tidak menerima pengumuman penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) formasi 2018 di Kabupaten Keerom dan melakukan protes dengan cara membakar kantor Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Keerom, Papua.

Ridwan menyebutkan pemerintah Kabupaten Keerom mengumumkan hasil penerimaan CPNS formasi 2018 secara daring setelah tertunda selama empat bulan karena beberapa masalah.

Kapolda Papua Irjen Polisi Paulus Waterpauw secara terpisah menyesalkan penyerangan dan pembakaran kantor dinas di Kabupaten Keerom itu.

Ia sudah menugaskan beberapa pejabat di Polda Papua untuk membantu penyelesaian masalah di Kabupaten Keerom.

“Ini disesalkan karena sesungguhnya hasil penerimaan CPNS itu sudah 80 persen warga asli Papua,” kata Paulus saat dihubungi.

Massa tak menerima karena masih ada beberapa formasi yang tak diisi masyarakat Papua.

“Hanya saja penerimaan perawat, guru, dokter yang memerlukan kualifikasi tertentu itu yang mereka tidak terima, mereka berharap semuanya diisi oleh orang asli Papua,” kata dia.

Kapolda menjamin akan memburu para pelaku perusakan dan pembakaran Kantor Disnaker Keerom.

“Awalnya mereka melakukan pelemparan ke Polres Keerom tapi bisa dipukul mundur. Namun kemudian mereka melakukan upaya-upaya seperti merusak dan membakar,” terang Paulus.

Dari informasi yang didapat di lapangan, massa yang berjumlah sekitar 100 orang melakukan aksi sekitar pukul 16.45 WIT.

Aparat yang berada di lokasi kejadian tidak bisa membendung aksi massa karena kalah jumlah. Hingga kini ruas jalan menuju Arso Kota masih ditutup massa. (opa)

Hasyim Husein: