Kelapa Sawit Membusuk di Pohon, Pabrik Tutup, Tangki Penampungan Penuh. Kenapa Hal Ini Terjadi ??

JAKARTA, Pewartasatu.com — Dewasa ini petani kelapa sawit memilih tidak memanen dan membiarkan buah kelapa sawit rontok dan membusuk ketimbang dipanen dan dijual. Kenapa ?

Seperti yang dilakukan petani kelapa sawit di Kabupaten Bengkulu saat ini. Mereka memilih tidak memanen karena harga kelapa sawit sedang anjlok ke Rp1.500 per kilogram atau jauh dari ketentuan Gubernur Bengkulu yang menetapkan harga terendah kelapa sawit dari petani yaitu Rp 2.600.

Penyebab lain adalah tutupnya sejumlah pabrik pengolahan kelapa sawit.

“Biar saja membusuk di pohon, takut kalau dipanen tidak ada yang beli,” ungkap petani.

Jika dipaksa  panen dengan harga saat ini,  hasil penjualan tidak akan cukup untuk menutupi biaya operasional. Itu analisis petani terkait harga.

Petani kini hanya bisa berharap pemerintah segera mendapatkan jalan keluar agar crude palm oil (CPO) bisa mendapatkan pembeli sehingga hasil panen dapat diterima pabrik.

Di Bengkulu, tercatat delapan pabrik pengolahan kelapa sawit yang berhenti operasi untuk sementara.

Pabrik-pabrik itu juga berhenti membeli buah kelapa sawit dari petani.

Pabrik-pabrik tersebut tutup karena tangki penyimpanan penuh karena belum ada pembeli CPO.

Akibatnya pabrik sementara waktu tidak bisa membeli buah sawit petani. (**)

Hasyim Husein: