Illustrasi Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua. (Foto : Ist)
LEBAK BANTEN, Pewartasatu.com — Anggota DPR Mochamad Hasbi Asyidiki Jayabaya mengimbau kelompok separatis teroris (KST) atau dikenal kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua untuk mengentikan aksinya dan membantu program pembangunan yang sedang dan akan dilaksanakan pemerintah di Provinsi Papua.
Ia mengatakan Aksi teror yang dilancarkan KKB sangat menghambat pembangunan di Papua di tengah perhatian pemerintah Joko Widodo (Jokowi) yang cukup besar bagi pembangunan infrastruktur Papua.
Dia menyebutkan, pembangunan jalan tras papua, bandara, waduk, kesehatan hingga pendidikan dan lainnya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi baru bagi masyarakat setempat.
“Seharusnya, mereka KKB itu mendukung kebijakan Presiden Joko Widodo yang membangun infrastruktur luar biasa di Papua, ” ujar Hasbi, Senin (2 Mei2 022.
Menurutnya, pembangunan infrastruktur dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Papua, sehingga dapat mengejar ketertinggalan dengan daerah lainnya.
Semestinya, kata dia TNI dan Polri merancang secara struktur untuk mengatasi gerakan KKB dengan damai tanpa terjadi kekerasan kedua belah pihak.
Sementara itu, ulama kharismatik Kabupaten Lebak KH Hasan Basri menegaskan pemberontak kepada pemerintah yang sah dalam ilmu fiqih disebut bughot.
Bughot hukumnya haram karena dapat menimbulkan kemudaratan dan kesengsaraan.
Terhadap pergerakan KKB di Papua, KH Hasan Basri mengatakan jelas-jelas ingin memisahkan diri dari NKRI karena itu mereka melakukan pemberontakan terhadap anggota TNI, Polri dan masyarakat. Ini adalah salah satu bentuk Bughot.
“Jangan sampai ada negara dalam negara,” kata Ketua Komisi Fatwa MUI Provinsi Banten ini. (**)