Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi. // Foto: PMJ News.
JAKARTA. Pewartasatu.com — Kasus kematian sekeluarga di Kalideres, Jakarta Barat, perlahan semakin terungkap. Terbaru polisi mengungkap adanya aktivitas ritual yang ditemukan dalam keluarga tersebut.
Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi mengungkap temuan barang-barang seperti buku hingga kemenyan.
“Ditemukan juga buku-buku lintas agama, serta mantra dan kemenyan,” ujar Hengki kepada wartawan, Selasa (29/11/2022).
Minggu lalu, kriminolog Universitas Indonesia, Adrianus Meliala, menduga empat anggota keluarga yang tewas tersebut memiliki keyakinan apokaliptik atau keyakinan terhadap akhir dunia.
Menurut Hengki, untuk penyelidikan lebih lanjut, pihak kepolisian turut mengundang ahli untuk menganalisa temuan-temuan tersebut.
“Oleh karenanya, kami akan mengundang ahli sosiologi agama, untuk melakukan analisa lebih lanjut terhadap tulisan yang ada di dalam buku, serta hubungannya dengan temuan jejak benda-benda di TKP,” jelasnya.
Sebelumnya, Hengki Haryadi juga mengungkap adanya sebuah ritual tertentu yang terkait dengan kematian satu keluarga tersebut.
Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, Hengki menuturkan bahwa salah satu anggota keluarga bernama Budiyanto ada indikasi yang memiliki sikap terhadap aktivitas ritual.
“Ada kecenderungan salah satu keluarga yang dominan, yang mengarah kepada Almarhum Budiyanto, bahwa yang bersangkutan memiliki sikap positif terhadap aktivitas ritual tertentu,” ujar Hengki.
Hengki menuturkan, hal tersebut terungkap berdasarkan temuan dari Tim Asosiasi Psikologi Forensik berdasarkan dari keterangan saksi dan bukti yang ditemukan di rumah Kalideres.
“Hasil penyelidikan sementara dengan melibatkan Tim Asosiasi Psikologi Forensik menemukan bahwa ada keidentikan penyelidikan berdasarkan keterangan saksi dan bukti-bukti yang ada di TKP,” jelas Hengki.
Kriminolog Universitas Indonesia (UI) Adrianus Meliala menyampaikan analisanya terkait dugaan yang menjadi penyebab tewasnya satu keluarga di Kalideres. Adrianus menduga empat anggota keluarga yang tewas tersebut memiliki keyakinan apokaliptik atau keyakinan terhadap akhir dunia.
“Kelaparan menjadi salah cara yang dipilih untuk mencapai tujuannya itu. Jadi mereka mati untuk mencapai apa yang menjadi tujuannya. Yang namanya sekte atau aliran atau kelompok yang berpikiran hidup setelah mati di situ ada nirwana, ada surga,” tuturnya dikutip dari kanal Youtube TVOneNews pada Selasa (15/11/2022).**
Sumber: PMJNews