Direktur Akses Pembiayaan Kemenparekraf, Anggara Hayun Anujuprana saat sambutan nya dalam acara Islamic Creative Economy Founders Fund (ICEFF) 2024, Bandung, 23/7/2024.(Foto: Humas)
JAKARTA, Pewartasatu.com – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) berkolaborasi dengan YukBisnis dan Bank Syariah Indonesia (BSI) menyelenggarakan Islamic Creative Economy Founders Fund (ICEFF) 2024 di Bandung dalam upaya mendukung pelaku ekonomi kreatif mengembangkan bisnis kreatif berbasis syariah.
Islamic Creative Economy Founders Fund (ICEFF) 2024 merupakan program Kemenparekraf/Baparekraf yang menjembatani pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif untuk mendapatkan dukungan pendanaan dari lembaga keuangan syariah dalam mengembangkan bisnis. Khususnya pelaku di subsektor kuliner, kriya, dan fesyen
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno, dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (24/7/2024), mengatakan laporan Global Muslim Travel Index 2023 menempatkan Indonesia pada peringkat pertama sebagai destinasi wisata halal terbaik dunia. Untuk mengambil peluang tersebut, Kemenparekraf menyelenggarakan kegiatan Indonesia Creative Economy Founders Fund 2024.
“Melalui kegiatan ini para pelaku usaha akan mendapatkan akses literasi keuangan, akses pelatihan manajemen bisnis syariah, serta akses pembiayaan dari lembaga keuangan syariah. Oleh karena itu, saya mendukung penuh ICEFF 2024 ini,” kata Menparekraf Sandiaga.
ICEFF 2024 diikuti 50 peserta yang terdiri dari 31 pelaku subsektor kuliner, 7 pelaku subsektor kriya, dan 12 pelaku subsektor fesyen. Mereka mengikuti _bootcamp_ dan _pitching_ yang berlangsung pada 23-25 Juli 2024.
ICEFF 2024 di kota Bandung diproyeksi membukukan potensi pembiayaan hingga Rp28 miliar.
Direktur Akses Pembiayaan Kemenparekraf/Baparekraf, Anggara Hayun Anujuprana, menyampaikan bahwa _bootcamp_ dan _pitching_ ICEFF 2024 untuk mendorong peningkatan kapasitas pelaku ekonomi kreatif di kota Bandung.
Hayun menyampaikan bahwa Kemenparekraf akan terus bersinergi dengan kementerian/lembaga dan _stakeholder_ lainnya untuk meningkatkan pembiayaan syariah melalui kegiatan pendampingan, _business matching_, inkubasi bisnis, dan literasi keuangan syariah.
“Melalui kegiatan ICEFF ini saya mengajak bapak dan ibu peserta kegiatan yang hadir, marilah kita bersama-sama memanfaatkan instrumen pembiayaan berbasis syariah untuk mendukung industri ekonomi kreatif Indonesia,” kata Hayun.
Turut hadir Direktur Bisnis dan Kewirausahaan KNEKS, Putu Rahwidhiyasa; Founder YukBisnis, Jaya Setiabudi; Product & Business Initiative Department Head Micro Business Group BSI, Asmiyatul Zumroh, dan berbagai perwakilan Kementerian/Lembaga diantaranya dari Kantor Staf Presiden, Kementerian Bappenas, Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Barat, dan Dinas Pariwisata Kota Bandung.(***)