Pewartasatu, JAKARTA – Demam berdarah (DBD) menjadi ancaman bagi masyarakat di tengah Covid-19. Demam berdarah biasanya demam, kehilangan nafsu makan, bintik-bintik merah di kulit, serta nyeri otot atau sendi.
“Ini fase kritis, karena di hari ketiga biasanya terjadi pembocoran pembuluh darah. Ungkap Mulya dalam konferensi pers bertema ‘Ancaman Demam Berdarah di Tengah Pandemi’ di Garaha BNPB pada Senin kemarin.
Pembuluh darah yang bocor dapat menyebabkan aliran darah ke otak berkurang. Karena itulah, kebanyakan pasien akan merasakan tubuh lemas yang luar biasa.
Kondisi pasien akan semakin memburuk diakibatkan pasien akan kehilangan nafsu makan dan akan menimbulkan mual dan muntah. Terjadinya dehidrasi yang ditandai dengan buang air kecil tidak lancar.
Berikut Beberapa tanda bahaya demam berdarah yang harus Anda ketahui :
- Sakit Perut
- Letargi atau lemah, kondisi inilah yang menyebabkan pasien akan mengalami penurunan kesadaran
- Pendarahan spontan yaitu mimisan, gusi berdarah dan bintik-bintik merah
- Pembesaran hati
- Penumpukan cairan pada paru-paru
- Peningkatan hematokrit (presentase volume sel darah merah)
- Penurunan trombosit.
Itulah tanda-tanda bahaya yang harus Anda wapadai, ujar Mulya Rahma Karyanti ahli infeksi dan pediatri tropik RSCM.
Mulya mengingatkan masyarakat agar selalu memastikan asupan yang cairan yang cukup, guna mencegah serta mengatasi terjadinya DBD.
Sementara itu, jumlah kasus pasien DBD terus meningkat di tengah pandemi virus Corona. Sampai saat ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) masih menemukan 100-500 kasus DBD baru per harinya.
Baca juga : Sarapan Terbaik Ini Menurunkan Berat Badan
Baca juga : Kesulitan Untuk Tidur Mungkin Karena Gejala Insomnia, Cek Cara Mengatasinya Yuk !
Baca juga : 5 Masalah Lidah Ini Dapat Menungkap Kondisi Kesehatan Kamu
Source : CNN | Foto : Free Pexels