Featured Health

Kenali Peluang Kehamilan Beradasarkan Tingkatan Usia

Jakarta, Pewartasatu.com – Mempunyai seorang buah hati bagi setiap pasangan merupakan hal yang paling diimpikan setelah menikah. Namun, kehamilan merupakan rahasia Tuhan tidak bisa ditetapkan oleh manusia. Tetapi ada beberapa faktor yang memengaruhi keberhasilan dalam kehamilan, salah satunya faktor usia.

Berikut beberapa peluang kehamilan berdasarkan tingkatan usia seperti yang dilansir dari parents :

1. Usia 20-24 tahun

Ahli reproduksi Alan Copperman mengatakan bahwa rata-rata kesuburan perempuan akan memuncak pada usia 24 tahun.

“Ketika seorang perempuan berusia 21 tahun, 90 persen dari telurnya normal secara kromosom,” tutur Copperman. Hal ini dapat meningkatkan peluang kehamilan dan menjamin kesehatan bayi.

Copperman juga mengatakan, perempuan usia di bawah 25 tahun memiliki peluan kehamilan hingga 96 persen jika mereka mencobanya setiap bulan selama setahun. Namun, peluan akan menurun jadi 92 persen jika pihak laki-laki yang menjadi pasangannya juga berusia di bawah 25 tahun.

“Banyak pasangan mudah mengalami masalah kesuburan, dan itu (masalah kesuburan) disebabkan oleh pihak laki-laki (yang berusia muda),” kata Copperman.

2. Usia 25-29 tahun

Pada usia ini, perempuan memiliki peluang kehamilan hingga 86 persen selama setahun. Sementara risiko keguguran hanya berkisar pada 10 persen. Anda disarankan untuk terus mencobanya setiap bulan.

3. Usia 30-34 tahun

Sama seperti 25-29 tahun, peluang kehamilan pada jenjang usia ini juga masih terbilang tinggi dengan tingkat keberhasilan yang sama sebesar 86 persen. Namun, risiko keguguran akan meningkat menjadi 20 persen.

Jika mengalami kesulitan untuk hamil setelah sembilan bulan mencoba, Anda disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter.

“Dengan begitu, mereka dapat menunjukkan masalah yang dihadapi dan mencari cara pengobatannya sebelum kesuburan Anda terus menurun lebih cepat setelah usia 35 tahun,” ujar Copperman.

4. Usia 35-39

Peluang kehamilan masih terbilang hingga sebelum usia 37 tahun. Pada usia 35 tahun, perempuan memiliki peluang kehamilan sebesar 78 persen selama setahun.

Namun, di lain hal, usia 35 tahun juga menjadi titik awal di mana kesuburan perempuan mulai menurun. Ahli reproduksi Kelly Pagidas mengatakan, penurunan kualitas sel telur menjadi penyebab paling umum.

“Anda mungkin memiliki banyak sel telur, tapi telur-telur itu lebih banyak cacat secara kromosom,” kata Pagidas. Kondisi ini juga dapat meningkatkan risiko keguguran dan kehamilan abnormal.

Waktu sangat penting untuk dipertimbangkan. Jika Anda masih mengalami kesulitan untuk hamil setelah enam bulan percobaan, temui dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.

5. Usia 40-44 tahun

Dengan bertambahnya usia, kualitas dan kuantitas sel telur pun akan menurun. Pada tahap ini, kehamilan menjadi sesuatu yang agak sulit.

“Pada usia 40-an, 90 persen sel telur perempuan abnormal secara kromosom,” kata Copperman.

Bukan hanya faktor sel telur, beberapa perempuan juga melaporkan masalah pada rahim di jenjang usia ini. Seiring bertambahnya usia, lapisan uterus kian menipis dan suplai darah pun berkurang. Hal ini membuat sel telur semakin sulit ditanam.

Jenjang usia ini juga mendekati masa menopause. Anda disarankan untuk melakukan hubungan seks setiap hari sekitar masa ovulasi.

6. Usia 45 tahun ke atas

Pada usia 45 tahun, kemungkinan seorang perempuan untuk hamil tak lebih dari 3-4 persen.

Namun, bukan berarti kehamilan jadi hal yang mustahil. Sejumlah terapi medis dapat membantu peluang kehamilan. Metode in vitro fertilization (IVF) menjadi terapi paling umum yang dapat membantu Anda.

Cara Meningkatkan Peluang Kehamilan di Segala Usia

Terlepas dari usia, Anda dapat memaksimalkan peluang kehamilan setiap bulan dengan mencari tahu waktu sel telur Anda berovulasi.

Ahli endokrinologi Steven R Bayer mengatakan bahwa ovulasi umumnya terjadi 14 hari sebelum menstruasi berikutnya, tak peduli berapa lama siklus menstruasi Anda.

“Rencanakan untuk melakukan hubungan intim pada lima hari sebelum hari ovulasi dan dua hari setelah hari ovulasi,” kata Bayer.

Masa ovulasi juga bisa ditandai dengan produksi lendir serviks yang jernih dan licin. Produksi lendir ini biasanya dimulai 1-4 hari sebelum ovulasi.

Foto : Pexels|Michaela Markovičová 

Leave a Comment