Kenali Perbedaan Gejala Kanker Paru dengan Covid-19

Pewartasatu, Jakarta – Gejala kanker paru-paru dan infeksi virus Covid-19 merupakan penyakit yang sama-sama menyerang saluran pernapasan. Walaupun sama-sama merusak paru, kanker paru dan Covid-19 memiliki gejala yang berbeda.

Berikut perbedaan gejala kanker paru dan Covid-19.

Covid-19 atau virus Corona

Covid-19 merupakan wabah baru yang disebabkan oleh infeksi virus corona. Penularan virus corona dapat terjadi melalui kontak erat dengan orang yang sudah terinfeksi. Saat ini, di Indonesia kasus virus corona sudah mencapai lebih dari 120 ribu kasus.

Virus corona masuk melalui saluran pernapasan hingga paru-paru. Studi menunjukkan virus corona juga bermanifestasi pada organ lain seperti menyebabkan pembekuan darah, kerusakan jantung, dan otak.

Gejala Covid-19 ditandai dengan demam tinggi, batuk, sesak napas, nyeri otot, diare, serta kehilangan kemampuan penciuman. Dalam foto toraks, umumnya virus corona membuat paru-paru tampak memiliki selubung putih pada hampir semua bagian, berbeda dengan kanker paru.

Saat ini, obat dan vaksin untuk Covid-19 belum ditemukan. Pasien dirawat dengan pengobatan untuk mengurangi gejala dan meningkatkan sistem imunitas tubuh. Sebagian besar kasus Covid-19 memiliki gejala ringan dan sedang serta dapat disembuhkan. Kasus Covid-19 dengan penyakit penyerta dapat memiliki gejala yang parah.

Gejala Kanker Paru

Kanker paru adalah pertumbuhan sel-sel ganas yang merusak di paru-paru. Di Indonesia, kanker paru merupakan kasus kanker terbanyak pada laki-laki dan ketiga tertinggi pada perempuan setelah kanker payudara dan kanker serviks.

Dokter spesialis paru Sita Laksmi Andarini menjelaskan penyakit kanker paru sudah ditemukan sejak lama dan berkaitan erat dengan merokok.

“Kanker paru berhubungan dengan rokok. Prevalensi perokok di Indonesia terus meningkat saat ini sekitar 60 persen, tertinggi ketiga di dunia. Tingginya kanker paru sejalan dengan prevalensi perokok,” kata Sita dalam bincang virtual CISC, Sabtu (8/8).

Merokok dan asap rokok serta sejumlah faktor lainnya dapat memicu perkembangan kanker paru. Saat kanker berkembang, gejala yang dapat muncul diantaranya, sesak, nyeri dada, dan batuk darah yang tidak kunjung sembuh dengan pengobatan biasa selama dua minggu.

Keberadaan kanker dapat dilihat melalui foto toraks atau rontgen dada dan dibuktikan melalui endoskopi dan biopsi. Dalam foto toraks, sel kanker akan terlihat seperti selubung putih pada salah satu bagian.

Sel kanker ini mesti segera diatasi agar tidak merusak dan meluas pada organ lain.

“Saat ini, obat untuk kanker sudah tersedia pada semua stadium. Oleh karena itu, tidak perlu takut. Semakin cepat dan mendapatkan pengobatan yang tepat maka bisa disembuhkan,” tutur Sita.

Berikut perbedaan antara kanker paru dan Covid-19

Gejala Covid-19

  • Demam tinggi
  • Batuk
  • Sesak napas
  • Disertai diare
  • Serta hilang penciuman

Gejala kanker paru

  • Sesak
  • Nyeri dada
  • Batuk darah yang tidak sembuh dengan pengobatan biasa selama dua minggu

Foto toraks kanker paru
Terdapat selubung putih pada salah satu bagian paru

Foto toraks Covid-19
Terdapat selubung putih pada hampir semua bagian paru

Faktor risiko kanker paru
1. Merokok, menghirup asap rokok
2. Riwayat keluarga kanker
3. Polusi udara
4. Pekerjaan yang berhubungan dengan karsinogenik
5. Riwayat penyakit fibrosis paru

Faktor risiko Covid-19
1. Bepergian ke daerah Covid-19
2. Kontak dekat dengan orang yang terinfeksi Covid-19
3. Berada di kerumunan
4. Memiliki penyakit penyerta dan imun yang lemah


sumber/CNN Indonesia
Diana Sari: