Kenali Siklus Pelana Kuda Pada Kasus DBD.

JAKARTA, Pewartasatu.com — Pelana Kuda ? Mengapa sebutannya seperti itu ? Simak penjelasannya di bawah ini.

Dikatakan Pelana kuda karena Pada saat digambarkan laju perkembangan penyakit tersebut Tinggi-Rendah-Tinggi seperti alas duduk orang berkuda.

Perlu kita sadari dan pahami, bahwa di saat kita memasuki pergantian musim dari musim kemarau ke musim penghujan ataupun sebaliknya atau yang sering disebut dengan musim pancaroba, maka akan terjadi peningkatan kasus Demam berdarah dengue atau yang biasa kita kenal dengan sebutan DBD.

Pada kasus ini, penularan DBD terjadi akibat gigitan nyamuk Aedes Aegyti atau Aedes Albopictus. Tetapi dalam kasus penularan DBD, tidak semua nyamuk Aedes Aegyti membawa Virus Dengue, hanya nyamuk Aedes Betina yang telah tertular Virus dengue yang dapat membawa dan menularkan virus tersebut kemanusia.

Pada saat terjadi penularan, tubuh akan mengalami panas tinggi 1-3 hari, hal ini disebut dengan Fase Demam Tinggi, dan di hari 4-5 Demam turun drastis dan sering mengecoh seolah-olah terjadi penyembuhan. Namun Fase ini
memungkinkan terjadi “Dengue Shock Syndrom” atau DSS.

Kondisi DSS yaitu Trombosit yang diikuti dengan hematocrit, menurunnya Trombosit hingga dibawah 100.000 per millimeter.

Dan dihari ke 6-7 disebut Fase Penyembuhan. Pada fase ini pasien akan mengalami Demam Tinggi, tetapi tidak perlu ditakutkan, karna ini merupakan salah satu reaksi dari penyembuhan.

Pasalnya dalam kondisi seperti ini Trombosit akan ikut naik ke taraf batas normal, dan cairan yang sebelumya turun akan kembali normal. Waktu yang dibutuhkan untuk pasien DBD hingga fase kesembuhan adalah 1 minggu. (**)

Kontributor : Fitri

 

Hasyim Husein: