JAKARTA, Pewartasatu.com – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto bersama Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy bertolak ke Kabupaten Garut, Jawa Barat, pagi ini Jumat (29/4).
Kunjungan itu dilakukan guna memastikan aktivitas mudik yang dilakukan sebagian besar masyarakat khususnya di wilayah Garut dan sekitarnya jelang Hari Raya Idul Fitri 1443 H berjalan dengan aman dan tetap sehat.
“Peninjauan ini kami lakukan demi memastikan aktivitas mudik dapat berjalan dengan aman dan tetap sehat,” ujar Suharyanto.
Kepala BNPB dan Menko PMK bertolak dari Bandar Udara Pondok Cabe menggunakan helikopter pada pukul 08.30 WIB . Perjalanan udara yang ditempuh kurang lebih 90 menit itu direncanakan akan mendarat di Lapangan Pasopati, Limbangan, Garut dan disambut oleh Bupati Garut Rudy Gunawan beserta unsur Forkopimda setempat.
Sebelumnya, giat peninjauan mudik juga dilakukan Kepala BNPB bersama Menko PMK Muhadjir Effendy di Bakauheni, Lampung pada Kamis (28/4). Pada kesempatan itu, turut serta dalam rombongan yakni Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati dan Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Hendra Gunawan.
Lintas penyeberangan Bakauheni-Merak dan sebaliknya menjadi perhatian utama pucuk pimpinan Kementerian/Lembaga itu mengingat jalur yang menghubungkan Pulau Jawa dan Sumatera itu dibayangi oleh potensi ancaman bencana dari aktivitas Anak Gunung Krakatau.
Melalui tinjauan udara langsung, dapat dipastikan bahwa peningkatan status Anak Gunung Krakatau menjadi level III atau ‘Siaga’ tidak memberikan dampak buruk secara langsung bagi pelayaran Bakauheni-Merak.
Hal itu disebabkan adanya beberapa faktor seperti menurunnya aktivitas erupsi, adanya pulau-pulau sebagai benteng yang dapat mereduksi tsunami hingga jarak yang relatif jauh dari Anak Gunung Krakatau dengan area penyeberangan.
Kendati demikian, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto tetap meminta masyarakat agar selalu meningkatkan kewaspadaan dan hanya memperbarui informasi terkini terkait aktivitas Gunung Anak Krakatau dari pemerintah.
“Ini harus disikapi secara arif. Tetap hati-hati, tetap waspada tetapi bukan berarti terus menimbulkan kepanikan,” kata Suharyanto, Kamis (28/4).
“Masyarakat harus tetap update dari situs resmi pemerintah untuk menghindari hoaks. Diharapkan masyarakat tetap tenang,” pungkasnya.(**)