Tragedi Kanjuruhan yang menelan korban 132 tewas dan ratusan lainnya luka-luka. Namun tak satu pun kini yang mau bertanggung jawab. //Foto: Tangkapan layar Twitter/jurnalsoreang.pikiran rakyat.
JAKARTA.Pewartasatu.com — Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan atau yang akrab disapa Iwan Bule nampaknya enggan untuk mundur dari jabatannya sebagaimana desakan masyarakat kepadanya pasca tragedi di Kanjuruhan Kanjuruhan yang menewaskan 134 oran dan 500 lebih luka-luka.
Keengganan itu tercermin dari pernyataan juru bicaranya, Ahmad Riyadh, yang menyebut, walau tak didesak bisa saja Iwan mengundurkan diri dengan sendirinya 3 bulan sebelum masa jabatannya habis di tahun 2023 mendatang.
“PSSI ga pake disuruh nanti tahun 2023 ya ganti. Dan perlu proses 3 bulan sebelum mundur,” ujarnya kepada wartawan, dikutip Jumat 21 Oktober 2022.
Artinya secara diplomatis Ahmad Riyadh menyatakan Mochammad Iriawan atau Iwan Bule tidak akan mundur walau didesak.
Ahmad Riyadh menyebut, Iwan Bule bisa saja mundur dalam rentang waktu tersebut karena Konferensi Luar Biasa (KLB) untuk pemilihan ketua baru tidak bisa digelar melalui intervensi pihak luar.
KLB baru bisa digelar jika ada permintaan dari anggota sesuai dengan statuta.
“KLB itu hak anggota PSSI. Kalau anggota minta sesuai statuta ya terlaksana. Kalau di (dari pihak) luar ya gabisa serta merta (gelar KLB). Harus melalui statuta yang ada,” jelasnya.**
Sumber: PMJNews