Aktual Featured nasional Politik

Ketua Umum BaraJP Apresiasi DPR Tolak Pemakzulan Gibran, Kami Solid Dukung Pemerintahan Prabowo–Gibran

JAKARTA, Pewartasatu.com — Ketua Umum Barisan Relawan Jokowi Presiden (BaraJP), Willem Frans Ansanay (WFA), menyampaikan apresiasi tinggi kepada Ketua DPR-RI Puan Maharani, unsur pimpinan dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) yang telah secara tegas menolak wacana pemakzulan terhadap Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Kepada media, WFA menilai, langkah DPR-RI menutup pintu atas manuver politik tidak berdasar ini adalah wujud kedewasaan politik nasional dan penghormatan terhadap konstitusi.

Ia dengan tegas mengatakan wacana pemakzulan tersebut sebagai bentuk pembelokan demokrasi yang tidak memiliki landasan hukum, serta cenderung dimotivasi oleh kepentingan politik sempit pasca pemilu.

“BaraJP mengapresiasi sikap Mbak Puan Maharani,Ketua DPR RI dan seluruh fraksi mayoritas yang tidak terjebak dalam manuver inkonstitusional.”

Rencana pemakzulan Wapres Gibran Rakabuming Raka bukan instrumen balas dendam politik dan jelas tidak ada landasan hukum dan etika untuk menghentikan Wapres Gibran, tegas putra Papua ini dalam pernyataan resminya, Kamis (26/6).

Dia mengatakan, pemakzulan tanpa dasar hukum adalah ancaman demokrasi karena bertentangan dengan Pasal 7A dan 7B UUD 1945 yang menyebutkan pemakzulan hanya dapat dilakukan bila presiden dan/atau wakil presiden terbukti melakukan pelanggaran hukum berat seperti pengkhianatan terhadap negara, korupsi, penyuapan, tindak pidana berat lainnya, atau perbuatan tercela.

Hingga hari ini, lanjutnya, tidak ada satupun bukti yang dapat mendasari langkah tersebut terhadap Gibran.

Oleh sebab itu, kata WFA, BaraJP melihat isu pemakzulan hanyalah manuver dari kelompok-kelompok tertentu yang belum bisa menerima hasil pemilu 2024 dan berupaya mendeligitimasi pemerintahan terpilih dengan cara yang tidak sehat secara demokratis.

“Kalau ada perbedaan sikap politik, tempatnya bukan di ruang pemakzulan. Itu hanya membuang energi bangsa dan memancing ketegangan sosial yang tidak perlu,” ujarnya.

Sebagai relawan yang sejak awal mendukung keberlanjutan kepemimpinan nasional, tegas WFA, BaraJP menyatakan komitmennya untuk mendukung penuh kerja-kerja pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Bahkan akan mengantar sampai pada Pilpres 2029 mendatang dan menjadi Presiden dan Wakil Presiden periode 2029-2034..

Sebab, dalam pandangan BaraJP, pasangan ini merupakan wujud kontinuitas sekaligus transformasi nasional dari era Jokowi menuju Indonesia Emas 2045.

“Kami bukan relawan musiman. Kami berdiri sebagai penjaga arah perubahan dan pelanjut semangat Jokowi. Gibran adalah bagian dari generasi baru yang harus dikawal, bukan dimatikan karakternya,” ucap WFA Willem tegas.

BaraJP menyerukan agar seluruh elemen bangsa kembali fokus pada persoalan besar rakyat seperti pengendalian harga pangan, pembukaan lapangan kerja, hingga pemajuan pendidikan dan kesehatan.

Putra Papua ini mengingatkan bahwa pemerintahan baru belum genap satu tahun, sehingga wacana pemakzulan adalah bentuk ketidaksabaran politik yang bisa merusak stabilitas nasional.

“Kalau kita terus menerus meributkan kekuasaan, kapan kita bangun bangsa? Sudah cukup rakyat lelah oleh konflik. Kini saatnya bersatu, bekerja, dan bergerak maju,” pungkasnya. (**)

Leave a Comment