Jakarta, PEWARTASATU.COM – Saat ini sangat perlu dapat menumbuhkan rasa aman dan nyaman untuk berwisata pascamusibah jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182 pada 9 Januari 2021. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Barekraf) bersama Indonesia National Air Carriers Association (INACA), saling berkolaborasi untuk menghadirkan pelayanan terbaik didalam industri penerbangan.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, dalam keterangannya, Senin (13/1/2021), mengatakan musibah yang terjadi pada Sriwijaya SJ 182 turut mempengaruhi kekhawatiran masyarakat untuk menggunakan jalur penerbangan menuju destinasi wisata.
Oleh karena itu, Sandiaga meminta INACA untuk menghadirkan pelayanan terbaik di dalam industri penerbangan, agar masyarakat timbul rasa aman dan nyaman saat ingin menggunakan transportasi udara.
“Terlebih kita mendapat ujian beberapa hari lalu dengan sahabat kita Sriwijaya Air SJ 182, kita harus hadirkan rasa aman, nyaman, dan pelayanan yang baik, sehingga kita terus tumbuh dan menumbuhkembangan destinasi pariwisata di setiap pelosok negeri. Baik ke destinasi super prioritas yang terus kita tingkatkan kualitasnya dan destinasi lainnya. Ataupun destinasi yang sudah unggul lainnya, seperti Jakarta, Bali, Jogja, Semarang, Surabaya, dan sebagainya,” ujar Sandiaga.
Lebih lanjut, Sandiaga menjelaskan bahwa maskapai penerbangan dinilai penting dan fundamental untuk mendorong kemajuan pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) Indonesia.
“Industri penerbangan ini dapat mendorong kemajuan ekonomi lokal di destinasi pariwisata yang dituju, baik destinasi yang berkembang lebih dulu seperti Bali atau destinasi baru,” ujar Sandiaga.
Tak hanya itu saja, kebangkitan sektor parekraf juga turut dinilai penting bagi keterbukaan lapangan pekerjaan. Sebab, kini lebih dari 30 juta masyarakat menggantungkan mata pencahariannya pada sektor ini.
“Jadi, kita harus mempunyai penerbangan domestik yang berfungsi aman dan nyaman karena ini juga turut berefek nantinya pada masyarakat yang menggantungkan mata pencahariannya di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif,” ungkap Sandiaga.
Sandiaga berharap kolaborasi Kemenparekraf dengan INACA ini dapat membangun industri maskapai penerbangan yang turut berdampak pada kebangkitan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Ketua Umum INACA, Denon Prawiraatmadja, berharap kejadian kecelakaan pesawat tidak terjadi kembali. Sehingga hal tersebut tidak membuat _rating_ penerbangan turun di mata internasional yang juga bisa berefek pada sektor pariwisata di Indonesia.
“Kita berharap bisa sama-sama menjaga agar musibah serupa tidak terjadi kembali, sehingga rating penerbangan kita tidak menjadi turun di mata dunia internasional. Jangan sampai. Ini patut sekali kita menjaga bersama-sama,” ujar Denon.
Denon melanjutkan, salah satu upaya yang digerakan oleh INACA dalam mendorong sektor parekraf adalah menjalankan _safe travel campaign_ (kampanye perjalanan aman) untuk memberikan jaminan kesehatan dan keselamatan penerbangan bagi perjalanan wisatawan. Kampanye tersebut pun juga diharapkan dapat menggeliatkan kembali industri penerbangan yang terdampak pandemi virus corona.
Sementara itu, CEO Garuda Indonesia yang turut berperan dalam INACA sebagai Ketua Dewan Pembina INACA, Irfan Setiaputra, mengatakan bahwa Kemenparekraf dan INACA perlu membuat strategi baru untuk mengembalikan kepercayaan penumpang dalam situasi pandemi COVID-19 hingga pascaterjadinya kecelakan pesawat Sriwijaya SJ 182.
“Kita mencari cara agar kita bisa melalui ini. Apalagi kasus Sriwijaya ini membuat kita butuh strategi baru juga untuk meningkatkan kepercayaan publik,” ujarnya.(Maulina)