Komisi X DPR: Hentikan Sementara Kompetisi di Semua Level

JAKARTA, Pewartasatu.com -Komisi X DPR RI mendesak penghentian sementara pertandingan sepak bola di Liga 1, Liga 2, dan Liga 3 menyusul tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, yang menewaskan 125 orang.

“Penghentian sementara ini sampai adanya perbaikan nyata terhadap tata kelola penyelenggaraan kejuaraan sepak bola,” kata Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

Komisi X DPR pun menyesalkan dan turut berdukacita sedalam-dalamnya atas tragedi yang berlangsung pada pertandingan sepak bola BRI Liga 1 pada Sabtu (1/10) malam di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Tidak hanya itu, kata Saiful, Komisi X DPR juga akan segera melakukan rapat (raker, raker gabungan, atau RDP) pada masa reses Masa Persidangan I Tahun Sidang 2022—2023 dengan para pihak, yaitu Kemenpora RI, Kepolisian RI, PSSI, PT Liga Indonesia Baru, perwakilan suporter, dan panitia pelaksana guna membahas tragedi Kanjuruhan agar ke depannya tidak terulang.

Menurut Saiful, Komisi X DPR juga meminta pemerintah untuk melakukan investigasi atas tragedi tersebut dan harus ada yang bertanggung jawab.

“Tim investigasi, antara lain, terdiri atas kepolisian, Kemenpora RI, Komnas HAM, PSSI, perwakilan suporter, dan perwakilan unsur masyarakat olahraga,” ujarnya.

Komisi X DPR RI, kata dia, juga meminta pemerintah untuk segera menegakkan Undang-Undang Nomor 11 tahun 2022 tentang Keolahragaan, khususnya terkait dengan penyelenggaraan kejuaraan dan suporter, dan mendesak untuk segera menerbitkan peraturan turunan dari UU tersebut.

“Kami minta PT Liga Indonesia Baru untuk segera memberikan kepastian jaminan asuransi terhadap hak-hak korban tragedi sepak bola Kanjuruhan Malang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” tutup Syaiful.

Bentuk Pansus
Sementara Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Utut Adianto mengatakan fraksinya meminta dibentuk panitia khusus (Pansus) untuk mengusut tuntas dan transparan insiden kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan itu.

Dia mengatakan, F-PDI Perjuangan menyampaikan dukacita mendalam terkait kerusuhan di Stadion Kanjuruhan yang menyebabkan ratusan orang meninggal dunia.

“Intinya mencari solusi, jadi nanti kalau memang dibentuk pansus, Fraksi PDI Perjuangan DPR RI mendukung,” kata Utut dalam konferensi pers di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin.

Dia menjelaskan pembentukan pansus agar mendapatkan jawaban yang lebih komprehensif terkait kejadian yang menimbulkan ratusan korban jiwa tersebut.

Menurut dia, pembentukan pansus lebih tepat sehingga masyarakat tidak berasumsi yang kejelasannya tidak bisa dipertanggungjawabkan. “Pembentukan pansus ini lebih kepada simpati kita yang harapannya tidak akan terulang lagi,” ujarnya.

Dalam konferensi pers tersebut, anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Eriko Sutarduga mengatakan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri memberikan perhatian besar terhadap tragedi di Stadion Kanjuruhan.

Menurut Ketua DPP PDI Perjuangan itu, beberapa saat setelah kejadian, Megawati langsung memanggil jajaran pengurus dan Fraksi PDI Perjuangan di DPR RI.

“Kemarin saya dipanggil Ketua Umum untuk menyampaikan kejadian di Kanjuruhan. Kami diminta untuk menindaklanjuti, memang kami sudah koordinasi dengan Mas Utut, seluruh kader dari Daerah Pemilihan Malang, dan meminta Ahmad Basarah berangkat ke Malang,” paparnya.

Dia mengatakan PDI Perjuangan secara khusus menginstruksikan kepada pengurus DPD PDI Perjuangan Jawa Timur dan DPC Malang mengunjungi keluarga korban untuk takziah dan mengikuti pengajian. Selain itu, menginstruksikan untuk memberikan santunan kepada keluarga korban.

“Apabila keluarga korban kerja di swasta, PDI Perjuangan akan komunikasi ke BPJS agar bisa segera disalurkan. Mendukung bupati untuk merawat korban tanpa biaya,” katanya.(**)

syarif: