JAKARTA, Pewartasatu.com- PT PLN (Persero) mendorong pencapaian target _Nationally Determined Contribution_ (NDC) pada tahun 2030 dan mencapai _Net Zero Emission_ pada tahun 2060 melalui kolaborasi dengan BUMN lain. Salah satu upaya mencapai target tersebut adalah dengan melakukan proyek pilot perdagangan karbon Kementerian BUMN _Voluntary Carbon Market_ (KBUMN VCM).
Dalam aganda State-Owned Enterprise (SOE) International Conference di Bali pada Rabu (19/10), PLN beserta 6 (enam) BUMN lainnya menandatangani _Letter of Intent (LoI)_ dengan PT Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) selaku fasilitator pada proyek pilot perdagangan karbon.
Keenam BUMN tersebut ialah Perum Perhutani, PT Indonesia Asahan Inalum, PT Perkebunan Nusantara III (Persero), PT Pertamina (Persero), PT Pupuk Indonesia (Persero), dan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan PLN berkomitmen untuk mendukung target pemerintah dalam upaya transisi energi. Adapun untuk menekan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sesuai dengan NDC pada 2030 sebesar 31,89 persen, PLN menyiapkan pengembangan 16 gigawatt (GW) pembangkit berbasis energi baru terbarukan (EBT) hingga tahun 2030.
“Tanpa adanya upaya signifikan, sektor ketenagalistrikan akan menghasilkan emisi CO2e sebesar 920 juta ton per tahun hingga 2060. Namun intervensi yang dilakukan PLN akan mempersiapkan Indonesia menjadi lebih bersih untuk generasi masa depan,” katanya dalam keterangan pers yang diterima Pewartasatu.com di Jakarta, Kamis (20/10/202).
Nantinya, kata dia, BUMN yang mengikuti kerja sama ini mendukung pembentukan kapabilitas dan _pilot project_ perdagangan karbon di lingkungan BUMN dan dengan mempertimbangkan aspek-aspek teknis, keekonomian, regulasi, dan ketentuan lainnya.
“Untuk mewujudkan hal tersebut, BKI akan memfasilitasi diskusi antara pihak pembeli dan penjual melalui penandatanganan MoU dan/atau _Emission Reductions Payment_ (ERPA),” ungkapnya.
Selain penandatanganan perjanjian kerja sama, pada agenda ini PLN juga menggagas peluncuran 3 program _Business Matching_ guna mengimplementasikan _Green Energy Program_ oleh PLN yang terdiri dari _Green Industry Cluster_ (GIC) di Iskandar Muda _Industrial Area_ (IMIA) dan 2 proyek PLTS terapung di Bendungan Gajah Mungkur dan Karangkates.
“Selain itu, bersama dengan Pupuk Indonesia kami juga telah menginisiasi IMIA di _Special Economic Zone_ (SEZ) Arun Lhokseumawe melalui sebuah konsep industri hijau pada lahan seluas 120 hektare,” pungkasnya.(**)