Kriminolog Universitas Indonesia (UI), Dr. Bagus Sudharmanto. (Dok. Foto: Dr. Bagus Sudharmanto/Facebook)
JAKARTA, Pewartasatu.com – Aksi kekerasan dan tindak pidana kriminal hingga nyawa korban terenggut paksa, belakangan semakin marak terjadi. Salah satunya adalah komplotan begal.
Keberadaan komplotan begal yang menggunakan kendaraan bermotor ini, mau tak mau memang sangat meresahkan masyarakat Indonesia.
Mengapa tidak? Aksi begal sangat mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat. Bahkan tidak jarang mengancam nyawa anggota masyarakat yang tidak berdosa.
Seperti aksi komplotan geng motor pada 22 April 2022 lalu di kawasan Medan Labuhan, Sumatera Utara (Sumut), sempat viral di media sosial dan meresahkan masyarakat setempat. Tindakan mereka terbilang cukup sadis dan brutal.
Menurut Kriminolog Universitas Indonesia (UI), Dr Bagus Sudharmanto, bahwa kasus geng motor yang merebak di banyak kota dan daerah dalam beberapa bulan terakhir ini sudah sangat memprihatikan.
“Apalagi yang namanya geng motor ini, sudah bukan rahasia umum lagi, mereka beranggotakan anak-anak remaja, bahkan ada yang masih duduk di bangku SMP,” kata dosen Pascasarjana UI yang juga wartawan senior ini kepada Pewartasatu.com, Sabtu (30/04/2022).
Dari banyak kasus geng motor di sejumlah daerah dan kota besar ini, kata “Pak Bagus” sapaan akrab Dr. Bagus Sudharmanto yang juga doktor bidang ilmu komunikasi ini, celakanya selain tawuran juga seringkali nekat melakukan tindakan kriminal.
Menurut mantan Pemimpin Redaksi koran “Harian Terbit” dan “Tabloid Aksi” ini, para tersangka begal bermotor melakukan kekerasan terhadap korbannya karena berbagai motif.
“Banyak motifnya, tidak sekadar mencari pengakuan eksistensi remaja-remaja, tapi juga akibat lemahnya pengawasan dan pengendalian terhadap mereka. Baik dari para orang tua, pendidik dan aparat keamanan,” kata wartawan senior mantan grup media “Pos Kota” ini.
Selain kasus di kawasan Medan Labuhan, Sumatera Utara (Sumut), juga banyak kasus serupa terjadi di daerah lain.
Antara lain di Jalan Raya Tapos Depok, Jawa Barat. Korban IAK dibacok orang tidak dikenal di bagian dada saat berusaha menyelamatkan motor yang dikendarainya.
Juga seorang ibu muda bernama Suharlina (31) yang sedang hamil 6 bulan, menjadi korban begal di sebuah jalanan sepi di Pabayuran, Kabupaten Bekasi pada Sabt di Shubuh hari.
Nasib naas juga menimpa pengendara sepeda motor berinisial AH (32) menjadi korban begal bersenjata tajam di Meruya Utara, Kembangan, Jakarta Barat. Korban mengalami luka bacok di bagian lengan hingga dada. (*)