KULTUM: Pasangan dan Anak Bisa Jadi Musuh, Begini Pesan Quraish Shihab

Cendekiawan muslim  Prof HM Quraish Shihab/nu online

JAKARTA. Pewartasatu.com — Cendekiawan muslim  Prof HM Quraish Shihab mengatakan bahwa nafsu memiliki berbagai macam bentuk. Salah satunya ada yang sangat dekat dengan kita. Tetapi bisa memusuhi, yakni pasangan.

“Pasanganmu bisa menjadi musuh, termasuk juga anak-anak. Karena kita cinta kepada mereka sehingga terjerumus pada kesalahan. Perlu untuk mencintai pasangan dan anak. Tapi, jangan sampai melampaui batas,” tuturnya.

Hal tersebut dikatakannya dalam tayangan podcast di channel YouTube Quraish Shihab bertema Memaknai Ibadah Puasa (Bagian Dua), Kamis 21 aPRIL 2022.

Doktor jebolan Universitas Al-Azhar Kairo Mesir ini mengungkapkan, ada dua hal yang menjadi lawan bagi orang yang hidup, yakni nafsu dan setan.

“Nafsu ada di dalam diri kita, sedangkan setan ada di luar diri kita. Dan yang paling berbahaya jika setan berkolaborasi dengan nafsu,” terang Prof Quraish.

Penulis kitab Tafsir Al-Misbah itu menjelaskan, nafsu adalah musuh manusia. Namun, berbeda dengan manusia. Karena nafsu tidak boleh dibunuh atau disingkirkan dari diri. Hanya perlu dikendalikan.

“Puasa mendidik kita mengendalikan nafsu. Jika nafsu sudah terkendali, maka akan lahir nafsu lawwamah, yaitu nafsu yang mengecam jika tidak melakukan sesuatu yang tidak baik,” jelasnya.

Menurut Prof Quraish, jika itu terus meningkat maka akan sampai pada nafsu yang tenang. Istilah lainnya yakni nafsu muthmainnah.

Musuh kedua yang harus dilawan manusia, lanjut Prof Quraish, adalah setan. Meski demikian, setan memiliki kelemahan yang harus dimanfaatkan baik oleh manusia.

”Iblis pernah bersumpah kepada Tuhan bahwa ia pasti menggoda manusia dari arah depan, belakang, kiri, dan kanan. Seluruh penjuru ini dapat dikuasai setan, kecuali ada arah yang tidak bisa ditembusnya yaitu atas dan bawah,” papar Prof Quraish.

Oleh karena itu, lanjut Prof Quraish, jika manusia selalu mengaitkan diri dengan yang di atas dan menyadari kelemahan di hadapan Tuhan, maka setan tidak mungkin mengganggu manusia.

“Itulah yang dinamakan iman sekaligus yang dapat memberikan kepada seseorang imunisasi. Karena setan itu ibarat virus yang berbahaya, dapat menular masuk dan merusak.

Tapi, jika ada imun maka tidak mungkin dia masuk,” tuturnya. Prof Quraish menegaskan bahwa puasa mestinya dapat dimaknai seperti itu. Puasa dapat mengendalikan nafsu, menampik lahir dan datangnya setan.(Afina Izzati)

Sumber: nuonline/240422

Brilliansyah: