JAKARTA, Pewartasatu.com – Dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional yang jatuh pada 2 Oktober, Komunitas Pecinta Batik ‘’Batik en Provence’’ bersama Dharma Wanita Persatuan KJRI Marseille telah mengadakan Lokakarya Belajar Membatik. Dengan dukungan KJRI Marseille, kegiatan ini telah terselenggara pada akhir pekan lalu.
Sebanyak 20 orang peserta yang terdiri dari diaspora, masyarakat setempat serta korps konsuler mengikuti lokakarya membatik dengan tekun dan antusias. Diawali dengan pengantar tentang Batik dan sejarahnya, para peserta diperkenalkan dengan proses melukis, mewarnai hingga melorot dengan dipandu oleh narasumber yang berasal dari diaspora Indonesia pegiat Batik en Provence yang tinggal cukup jauh dari Marseille, seperti Montpellier dan Toulouse.
Konsul Jenderal RI di Marseille, Arief Basalamah dalam sambutan pembukaannya memberikan penghargaan kepada Komunitas Pecinta Batik serta DWP yang berinisiatif menggagas kegiatan tersebut.
“Dengan kegiatan semacam ini harapannya, Batik yang telah didaftarkan sebagai warisan budaya tak benda di UNESCO semakin mendapat tempat di hati masyarakat Prancis,” kata Arief Basalamah
Selain diikuti oleh peserta, kegiatan ini juga terbuka bagi masyarakat yang hendak mengetahui proses membatik. Tidak kurang dari 90 orang pengunjung yang datang, bukan hanya mengagumi keindahan corak aneka macam kain batik koleksi anggota komunitas dan DWP KJRI Marseille, namun juga dapat menghargai proses kreatif yang didedikasikan untuk menghasilkan kain batik.
Ketua Komunitas Marianne Gunanto, yang juga warga La Garde dekat Kota Toulon berharap dengan adanya ‘Batik en Provence’ pemahaman masyarakat Prancis tentang Batik semakin dalam.
Kegiatan lokakarya juga dimeriahkan dengan penampilan Tari Merak oleh Asha Gumilar, musik duo pasangan Indonesia-Spanyol Mas Yoyok dan Clara, serta peragaan busana batik oleh putra-putri diaspora dan karyawan KJRI Marseille. Pada akhir kegiatan, masing-masing peserta berfoto bersama sambil memamerkan hasil karyanya masing-masing dengan senyum puas.(**)