Siswa siswi saat Pelaitihan ListrikĀ di BLK Ambon.(Foto: Maulina)
KOTA AMBON, Pewartasatu.com – Lambat laun, Balai Latihan Kerja bukan lagi.sebagai pilihan bagi pencari Kerja, melainkan menjadi tujuan utama utama agar cepat mendapatkan kerja .
Sekedar kerja saja bagi anak zaman z katanya ‘gak seru:, harus ada tantangan lain yaitu sesuai dengan hoby dan keahlian. Hal ini pula yang dirasakan Nabila belajar di BLK Ambon. ‘Di BLK ini saya ambil kursus listrik, dan sudah berjalan 3 minggu, sangat asyik dan tidak membosankan Instrukturnya udah pada pengalaman, jadi kita tinggal ngikutin mereka” tuturnya sumringah.
Untuk dapat mengikuti pelatihan ini menurut Eflisa dari workshop Design tidak sulit, kita tinggal daftar dengan mengisi isian dari formulir sesuai pelatihan apa yang kita inginkan, setelah itu tinggal menuggu panggilan selanjutnya melalui online.
Efflisa sendiri berucap kenapa ada kesempatan yang baik tidak kita ambil, ini program pemerintah dalam rangka mensejahterakan masyarakatnya. “Pokoknya masuk pelatihan di BLK Ambon sangat menyenangkan dan bermanfaat, selain cepat dapat kerja yang cocok dan sesuai dengan pendidikan , alumninya juga dapat penghasilan yang mampu merubah kehidupan keluarga menjadi keluarga sejahtera.
Kalimat ini meluncur begitu saja dari gadis cantik , peserta workshop design di BPPV Ambon.
Menurut Eflisa, alumni Universita Pattimura, zaman sekarang sekedar lulus sarjana saja tidak bisa jamin dapat kerja. Makanya saya daftar mengikuti pelatihan di BPVP Ambon ini, selain dapat tambah ilmu, kita juga disediakan transportasi dan tempat tinggal gratis. Dengan begitu selama disini bidang fokus untuk belajar, dan ternyata praktek yang didapat disini ilmunya sangat bermanfaat dan luar biasa.
Ada yang menarik di BPVP Ambon ini, ternyata dari sekian banyak peserta pelatihan diberbagai workshop yang menarik di bagian pengukuran dan listrik.
Di peserta pelatihan listrik yang berjumlah 15 orang, 6 adalah wanita. ini merupakan tanda baik bahwa tidak ada membedah – bedakan peran gender. Wanitapun punya hak yang sama untuk maju dan.mensejahterakan keluarganya dan kerennya semua sarjana. ” BPVP Ambon pantas diberikan apresiasi”,tutur Nabila, adalah satu peserta pelatihan workshop kelistrikan.
Kepala BPVP Ambon, Astri Christafilia Litha, mengatakan, Balai Pelaitihan Vokasi Produktivitas (BPVP) memiliki peran penting dan strategis, dalam menyiapkan sumberdaya manusia (SDM), yang unggul, kompetitif, serta berdaya saing menuju Indonesia Emas 2045.
Peran itu pula yang dimiliki BPVP Ambon, ujar Astri
di acara Forum Wartawan Ketenagakerjaan (Forwaker) yang mengunjungi BPVP (Balai Pelatihan Volasi dan Produktivitas) Ambon,.
Maluku, Senin (4/3/2024).
Balai Pelatihan Vokasi
dalam menyiapkan SDM Indonesia di bagian timur negeri ini. Berbagai langkah telah diambil untuk memastikan kontribusinya dalam menghasilkan SDM yang unggul dan berdaya saing.
Langkah-langkah yang telah diambil BPVP Ambon dalam rangka menghasilkan Sumber SDM yang unggul dan berdaya saing, di antaranya pengembangan program pelatihan, penguatan soft skills, serta kemitraan dengan dunia industri dan pemerintah daerah.
Kurikulum dan.metode “Pelatihan
Penyelenggara pelatihan di BPFP Ambon menerapkan kurikulum Pelatihan berbasis Kompetensi (PBK) untuk semua program pelatihan. Kurikulum PBK adalah kurikulum yang disusun berdasarkan hasil identifikasi kebutuhan dunia usaha dan Industri (DUDI) yang disesuaikan dengan potensi wilayah dan kesenjangan kompetensi yang dimiliki oleh sumber daya manusia/tenaga kerja yang kemudian diselaraskan dengan berdasarkan Standar Kompetensi Kerja Nasional (SKNI).Standar Kompetensi Kerja Khusus (SKkK) dan standar Kompetensi Kerja Internasional (SKKI)
Kurikulum PBK menekankan pada pencapaian hasil.belajar yang dapat diukur dan diverifikasi untuk mencapai kompetensi tertentu yang berbagi menjadi tiga dimensi, yaitu pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja.
Di dalam penyelenggaraan program pelatihan BPVP Ambon memiliki flrksinelitas bagi para peserta pelatihan untuk dapat mengikuti pelatihan yang dapat disesuaikan dengan kondisi kebutuhan.
Kabiro Humas Kemnaker, Chairul Harahap.(tengah), Ketua Forwaker: Hamdan (Kiri dan Kepala BPVP Ambon Astri Christafilia Litha.(Kanan).(Foto: Maulina)
Secara garis besar penyelenggara pelatihan dilaksanakan dengan tiga metode, baik secara offline atau tatap muka langsung di ruang kelas/workshop, online yang dilakukan melalui media online maupun blrnded yang merupakan kombinasi dari keduanya.
Berdasarkan lokasi pelaksanaannya BPVP menyelenggarakan dua jenis kategori pelatihan, yaitu pelatihan institusional dan non institusional. Pelatihan institusional adalah pelatihan yang diselenggarakan di dalam lokasi BPVP Ambon yang mana dibagi lagi berdasarkan fasilitasnya menjadi dua kategori, yaitu boarding dan non boarding.
Perbedaannya adalah, non boarding adalah pelatihan yang diberikan ke pada peserta pelatihan yang lokasinya disekitar BPVP Ambon atau Kota Ambon. Boarding merupakan alternatif alternatif bagi peserta Pelatihan yang kesulitan mengakses fasilitas pelatihan dikarenakan jauh dengan BPVP Ambon, sehingga diberikan fasilitas asrama beserta akomodasinya selama pelatihan.
Adapun peserta boarding semuanya hasil rekrutmen yang berasal dari daerah luar pulau Ambon. Sebaliknya pelatihan non institusional merupakan kategori pelatihan “bergerak” yang menyelenggarakan pelatihan ke tempat tinggal peserta, yan lebih dikenal dengan ‘mobile Traning Unit (MTU). Semoga adanya fleksibilitas ini dapat menjadi alternatif bagi masyarakat provinsi Maluku yang merupakan daerah kepulauan untuk dapat mengakses pelatihan yang memadai.
Gimana kaum muda, Tertarik?. Nyok jangan ragu untuk daftar melalui BLK terdekat.Semangat.!!