Featured Politik

Mahfud MD Resmi Cawapres Dampingi Ganjar, Begini Kata Megawati

Menko Polhukam Mahfud MD.//Foto: jogjaprov.go.id/

JAKARTA. Pewartasatu.com  – Lama ditunggu, akhirnya nama calon pendamping Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024 diumumkan juga. Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarno, di Jakarta, Rabu (18/10) mengumumkan nama Mahfud MD menjadi calon wakil presiden mendampingi Ganjar Pranowo sebagai calon presiden dari partai itu didukung sejumlah partai lainnya.

Pengumuman calon wakil presiden ini disampaikan di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, sekitar pukul 10.00 WIB, Rabu. Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri tiba di kantor itu sekitar pukul pukul 8.48 WIB.

Megawati tiba di kantor DPP PDI-P bersama putranya, Prananda Prabowo dan langsung disambut oleh Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto dan sejumlah fungsionaris partai.

Ganjar dan wakilnya akan bertarung dalam kontestasi Pilpres 2024. Pasangan ini didukung oleh PDIP, PPP, Perindo, dan Hanura.

Pengumuman Cawapres ini dihadiri para ketua umum partai, Osman Sapta Oedang (Hanura), Hary Tanu Sudibyo (Perindo), Mardiono (PPP).

Juga sejumlah tokoh partai seperti Sandiaga Uno, Tuan Guru Bajang, dan beberapa tim pemenangan Ganjar Pranowo seperti Arsyad Rasyid dan Andika Perkasa (mantan Panglima TNI).

Dalam kesempatan ini Megawati tak urung menyinggung awal bangkitnya reformasi yang berkaitan erat dengan kantor DPP PDIP (masih bernama PDI) ketika terjadi Peristiwa 27 Juli 1996 (Kudatuli).

Pemimpin, kata Megawati, tidak boleh melupakan sejarah dan melupakan semangat reformasi. Reformasi lahir bukan dari hasil jalan lenggang kangkung, tapi dari perjuangan.

Mega pun berpesan, pemimon harus lahir dari gemblengan lahir bathin, memiliki kemampuan profesional, dan pengalaman di pemerintahan.

Dengan pengumuman nama Mahfud ini hanya satu hari menjelang pendaftaran capres/cawapres ke kantor Komisi Pemilihan Umum, tinggal capres Prabowo Subianto yang dicalonkan Gerindra dan sejumlah partai lain yang belum mengumumkan pendampingnya.

Pencalonan siapa bakal menjadi cawapresnya Prabowo erat kaitannya dengan sidang Mahkamah Konstitusi (MK) dua hari lalu.

Sidang MK memutuskan, sejumlah gugatan dari masyarakat dan partai politik tentang syarat batas usia calon presiden dan calon wakil presiden.

Putusan MK, batas usia tetap 40 tahun, dengan pengecualian si calon sedang dan pernah menjadi kepala daerah. Sidang MK ini diwarnai tudingan dan tuduhan politik bahwa MK akan berubah menjadi Mahkamah Keluarga karena akan meloloskan putra Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming menjadi calon wakil presiden mendampingi Prbowo.

Gibran adalah saat ini sedang menjabat Walikota Surakarta, Jawa Tengah. Apakak kemudian Prabowo jadi menggandeng Gibran, masih harus menunggu pengumuman langsung dari Gerindra.

Sebelum ini memang banyak analisis dan perkiraan bahwa nama Mahfud MD memang lebih diyakini akan dipilih mendampingi Ganjar Pranowo, capres dai PDi Perjuangan dalam Pilpres 2024.

Pengalamannya di eksekutif (menteri kabinet), legislatif (anggota DPR RI) maupun yudikatif (Ketua Mahkamah Konstitusi) seolah melengkapi sosok politisi yang satu ini.

Latar belakangnya yang orang nahdliyin melengkapi keunggulan Mahfud yang bisa diharapkan sebagai penambah suara terutama di dua wilayah pemilihan, Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Menurut politikus PDI Perjuangan (PDIP) Masinton Pasaribu, nama Menko Polhukam Mahfud Md memang intensif dibahas di internal partai untuk mendampingi Ganjar Pranowo.

Pengalaman Mahfud dalam memimpin lembaga pemerintahan menurut Masinton menjadi pertimbangan.

“Prof Mahfud Md salah satu tokoh yang intensif dibahas untuk mendampingi Mas Ganjar. Pengalaman kepemimpinan beliau di lembaga negara dan pemerintahan yang tegas dan konsisten menjadi pertimbangan utama untuk dipasangkan bersama Mas Ganjar Pranowo untuk melanjutkan kepemimpinan Indonesia ke depan,” kata Masinton kepada wartawan pda salah satu kesempatan.

Bukan berarti Mahfud tidak punya saingan untuk bisa meraih Kursi RI-2 di negeri ini. Sebelum nama Mahfud digadang-gadang, nama Sandiaga Uno jauh lebih dulu muncul.

Bekas Cawapres tahun 2019 lalu ini (pendamping) Prabowo terutama digadang-gadang oleh kader-kader Partai Persatuan Pembangunan. Bahkan untuk memudahkan langkanya berkoordinasi dengan PPP, Uno kemudian tak tanggung-tanggung. Dia memproklamirkan dirinya sebagai kader PPP dan memegang jabatan Ketua Badan Pemenangan Pemilu di partai ini.

Memang sebagai seorang politisi yang kalem, Sandiaga Uno mengeklaim bahwa ia berpolitik tidak untuk mengejar jabatan. Sandi menyampaikan hal tersebut untuk merespons perkembangan politik bekalangan ini, kemungkinan tidak dipilih sebagai cawapres pendamping Ganjar Pranowo usai menguatnya peluang Mahfud MD.

Selain Sandiaga, nama Khofifah Indar Parawansa, yang juga berlatar belakang Nahdliyin dan Gubernur Jawa Timr juga merupakan salah satu nama yang menjadi pesiang Mahfud.**

 

Leave a Comment