JAKARTA, Pewartasatu.com – Makanan yang berbasis nabati terkenal sehat dan kaya serat. Tidak heran jika diet nabati pun mulai digandrungi orang.
Pola makan ini berfokus pada makanan yang terbuat dari tumbuhan. Tentu bukan hanya buah-buahan dan sayuran, tetapi juga kacang-kacangan hingga biji-bijian.
Menukil laman Harvard Health Publishing, diet nabati tidak berarti Anda menjadi seorang vegetarian yang tidak mengonsumsi produk hewani. Sebaliknya, Anda secara proporsional memilih lebih banyak makanan dari sumber nabati alih-alih hewani.
Jenis diet ini juga dikenal dengan istilah plant based diet. Cara kerjanya yakni menjadikan makanan berbasis tumbuhan sebagai menu utama.
Tentunya ada banyak potensi atau manfaat kesehatan saat Anda menjalani pola makan atau diet jenis ini.
Mengutip Everyday Health, beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi makanan nabati dapat meningkatkan parameter kesuburan. Bahkan, sumber nabati juga dapat mengurangi risiko terkena diabetes tipe 2.
Pola makan ini juga baik untuk semua usia. Mulai dari anak-anak, bayi, ibu hamil dan menyusui, hingga orang tua.
Dengan menerapkan diet nabati, maka Anda bisa mengurangi kemungkinan memerlukan obat-obatan. Sebab, risiko terkena penyakit berbahaya seperti obesitas dan tekanan darah tinggi hingga penyakit jantung pun sangat minim.
Mengubah kebiasaan secara tiba-tiba sebetulnya tak disarankan. Begitu juga saat Anda ingin menerapkan diet nabati. Mengutip laman Forks over Knives, Anda harus memulainya secara perlahan.
Anda bisa memulainya dengan menambahkan sekitar 1.000 kalori kacang polong, biji-bijian, dan sayuran bertepung ke dalam rutinitas harian.
Makanan bertepung membuat Anda kenyang dan puas. Dengan cara ini, secara alami Anda akan makan lebih sedikit produk hewani