Menaker Ida Fauziyah, saat menerima kunjungan Kehormatan Dubes Swiss untuk Indonesia, Olivier Zehnder, di Kantor Kemnaker, Jakarta, Kamis, 27/6/2024. (Foto: Humas)
JAKARTA, Pewartasatu.com —Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, menerima kunjungan kehormatan Duta Besar Swiss untuk Indonesia, Olivier Zehnder, di Kantor Kemnaker, Jakarta, Kamis (27/6/2024). Pertemuan ini membahas penguatan berbagai aspek kerja sama antara kedua negara di bidang ketenagakerjaan.
“Dalam pertemuan ini kami saling bertukar pandangan dan masukan terkait kerja sama di bidang ketenagakerjaan antar kedua negara yang telah terjalin selama ini,” kata Ida Fauziyah melalui Siaran Pers Biro Humas Kemnaker.
Ida Fauziyah mengatakan, Indonesia dan Swiss memiliki kerja sama di bidang ketenagakerjaan antara lain melalui MoU regarding Cooperation on Labour and Employment Issues yang ditandatangani pada tahun 18 Juni 2019, serta Agreement on Exchange of Young Professional (AEYP) yang ditandatangani pada 30 November 2021.
“Kedua MoU tersebut secara prinsip sudah berjalan, terutama untuk MoU regarding Cooperation on Labour and Employment Issues, itu sudah terimplementasi dengan adanya Joint Working Group (JWG) yang bersifat resiprokal,” katanya.
Ida Fauziyah menjelaskan, melalui MoU regarding Cooperation on Labour and Employment Issues, telah terlaksana 3 kali JWG yang dilaksanakan secara bergantian antara Indonesia dan Swiss. Adapun JWG ke-4 akan dilaksanakan tahun ini di Indonesia.
“Tindak lanjut kerangka kerja sama ini cukup konkrit karena memberikan ruang bagi perwakilan tripartit untuk berdiskusi dan berbagi informasi terkait isu-isu ketenagakerjaan, sehingga memudahkan pihak Pemerintah dalam memberikan konklusi yang lebih komprehensif,” jelasnya.
Ida pun mengatakan bahwa MoU ini akan segera berakhir dan layak untuk diperpanjang. Ia pun berharap nantinya MoU Perpanjangan dapat mencakup hal-hal konkrit yang mudah untuk diimplementasi dan memberikan manfaat yang signifikan bagi kedua negara.
“Kedua negara memandang bahwa MoU begitu penting bagi kedua negara, sehingga diharapkan MoU tersebut dapat segera diperbarui mengingat MoU tersebut akan berakhir pada tahun ini,” jelasnya.
Adapun untuk kesepakatan AEYP merupakan bagian dari tindak lanjut Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif antara Indonesia dan European Free Trade Association (EFTA). Hanya saja hingga saat ini kerja sama ini masih menghadapi beberapa tantangan dalam implementasinya.
“Perlu pencermatan lagi untuk efektivitas implementasinya terkait dengan pelaksanaan dari AEYP tersebut, karena ada great potential for young generation antara pihak Swiss maupun Indonesia,” ujarnya.(***)
Biro Humas Kemnaker