Menaker Terima Penghargaan Austrian Constantinus Award 2022

JAKARTA, Pewartasatu.com – Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah menerima penghargaan Austrian Constantinus Award tahun 2022

untuk kategori the best International Project di Wisma KBRI Wina, Austria pada Selasa (14/6/2022) waktu setempat.

Penghargaan Constantinus merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh Ubit Asosiasi Konsultan Manajemen yang berbasis di Austria.

Menaker menerima penghargaan karena  Kementerian Ketenagakerjaan dan Bit Media GmbH dinilai telah melaksanakan program Development Maritime Vocational Training Medan secara tepat waktu, profesional, dan mencapai target yang diinginkan, wlaupun di tengah situasi dan kondisi yang sangat tidak kondusif akibat pandemi Covid-19.

Menaker dalam sambutannya mengemukakan bahwa di antara persoalan ketenagakerjaan yang menjadi perhatiannya ialah terkait peningkatan kompetensi tenaga kerja.

Pasalnya, kata Menaker, Indonesia diprediksi mencapai puncak bonus demografi pada tahun 2030. Bersamaan dengan itu, data BPS menunjukkan bahwa angkatan kerja Indonesia didominasi oleh penduduk dengan tingkat pendidikan SMP ke bawah.

“Bayangkan dalam kondisi kompetisi yang luar biasa itu, kita punya persoalan terkait kompetensi yang luar biasa. Makanya yang harus dikerjakan dengan sangat serius ini peningkatan kompetensi, baik melalui pendidikan vokasi maupun pelatihan vokasi,” ucap Menaker.

Ia mengatakan bahwa di antara cara yang dilakukan pihaknya dalam meningkatkan kompetensi tenaga kerja yaitu menjalin kerja sama dengan Pemerintah Austria guna melakukan pengembangan BLK-BLK yang ada di Indonesia.

“Kami sudah merencanakan mentransformasi seluruh BLK. Makanya standar BLK kami ini standar internasional yang kita mulai, dan bekerja sama model soft loan yang dari Austria,” ucapnya.

Sebagaimana diketahui, program Pengembangan BLK Maritim Medan ini merupakan kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Austria melalui skema soft loan dari Pemerintah Austria untuk pengembangan 2 kejuruan, yaitu pariwisata dan perkayuan.

Adapun untuk kegiatan tersebut terdiri dari 4 komponen utama, yakni konstruksi atau pembangunan gedung workshop; pengadaan peralatan pelatihan; pengembangan kurikulum, silabus, program dan modul pelatihan yang sesuai dengan standar Austria yang diakui di Eropa.

Serta pelatihan instruktur dan manajemen, untuk mendukung penyelenggaraan pelatihan dan menjaga kualitas lulusan pelatihan secara berkesinambungan.(**)

Maulina Lestari: