JAKARTA,Pewartasatu.com – Pernah mendengar istilah Diabetes kering dan Diabetes basah ? Tahukan bedanya ? Dan mana yang lebih bahaya?
Dalam istilah kedokteran, diabetes tidak terbagi menjadi dua jenis, sebagaimana yang kita dengar selama ini. Istilah Diabetes basah dan kering sebenarnya ditujukan kepada jenis luka komplikasi yang dialami penderita Diabetes.
Diabetes kering umumnya digunakan untuk menyebut bekas luka berwarna hitam tanpa disertai luka terbuka. Sementara diabetes basah adalah jenis luka terbuka disertai nanah dan membutuhkan waktu lama untuk sembuh.
Ada beberapa penyebab yang membuat luka sembuh lebih lama. Antara lain karena kadar gula darah yang tinggi, sirkulasi darah yang buruk, sistem kekebalan tubuh tidak berfungsi serta infeksi pada luka.
Dalam dunia medis, terdapat dua jenis Diabetes yakni Diabetes tipe 1 dan tipe 2. Diabetes tipe 1 adalah tipe yang lebih jarang, ini terjadi karena kerusakan pada pankreas.
Penyebab Diabetes Melitus Tipe 1 biasanya karena kerusakan autoimun sel Beta pankreas. Penyakit ini juga bisa disebabkan mutasi gen dan faktor lingkungan. Dilansir dari Healthline beberapa gejala diabetes melitus tipe 1 yang paling sering muncul adalah, sering kencing, haus terus, gampang lapar, berat badan turun drastis, mudah lelah, pandangan kabur dan suasana hati mudah berubah.
Pada kasus yang berat, gejala diabetes melitus tipe 1 adalah hilang kesadaran atau koma. Penderita DM tipe 1 perlu menggunakan suntikan insulin seumur hidup untuk mengontrol kadar gula darahnya.
DM Tipe 2 adalah tipe yang sering terjadi, dimana penyakit ini terjadi akibat berkurangnya produksi insulin atau sel-sel tubuh menjadi kurang peka terhadap insulin.
DM tipe 2 terjadi saat pankreas bisa menghasilkan insulin tapi insulin yang dihasilkan tidak cukup atau tidak bisa bekerja dengan optimal. Kebanyakan kasus yang terjadi di Indonesia adalah DM Tipe 2.
Penyebab DM Tipe 2 kerap terkait dengan berat badan, kurang gerak, dan pola makan tidak sehat. Beberap penderita kerap kali tidak merasakan gejala DM Tipe 2. Namun ada yang merasakan gejala DM Tipe 2 seperti mudah haus, sering lelah, mudah mengalami infeksi, luka sudah sembuh. Penderita DM Tipe 2 umumnya tidak sepenuhnya bergantung pada insulin seumur hidup. Tapi penderita tetap harus mengontrol kadar gula darah nya dengan pengaturan pola makan, olah raga dan terapi insulin.