JAKARTA, Pewartasatu.com – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mendukung penuh kesiapan yang diperlukan untuk menjadikan kota Solo, Jawa Tengah sebagai UNESCO Creative Cities Network (UCCN) yang akan diajukan kembali pada tahun 2023.
Menparekraf Sandiaga menjelaskan kota Solo telah dua kali mengajukan sebagai UCCN, namun belum mendapat pengakuan lantaran ada beberapa dokumen atau data yang perlu dilengkapi.
Oleh karenanya, ia memberi arahan langsung kepada Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Dan Infrastruktur Kemenparekraf/Baparekraf, Vinsensius Jemadu dan Direktur Infrastruktur Ekonomi Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf, Hariyanto untuk membantu proses pengajuan baik mulai dari kelengkapan data dan juga informasi.
“Saya langsung instruksikan kepada Pak Vinsen dan Pak Hariyanto untuk mengawal agar proses ini bisa langsung membuahkan hasil positif tahun depan, sehingga para pelaku seni pertunjukkan yang sudah vakum dua tahun ini segera bisa terfasilitasi, terbuka peluang usaha dan lapangan kerja,” kata Menparekraf Sandiaga, dalam kegiatan “Workshop Peningkatan Inovasi dan Kewirausahaan”, di The Purwohamijayan, Solo, Sabtu (2/7/2022).
Kehadiran “Workshop Peningkatan Inovasi dan Kewirausahaan” di Surakarta ini juga menjadi dukungan Kemenparekraf dalam menghadirkan ruang diskusi antara Kemenparekraf, Pemerintah Kota hingga pelaku seni pertunjukkan di Solo agar menemukan inovasi, ide atau langkah strategis yang mampu membawa Solo mendapat pengakuan UNESCO sebagai _Creative Cities Network_ kategori seni pertunjukan.
Indonesia sendiri sudah memiliki tiga kota yang mendapat predikat UCCN yaitu Pekalongan kategori _crafts and folk art_, Bandung kategori desain, dan Ambon kategori musik.
Dengan legitimasi dari UNESCO tentu akan memberikan dampak yang besar. Tidak hanya pada keberlanjutan dan kelestarian potensi seni dan budaya yang ada, juga secara tidak langsung menjadi sarana promosi yang efektif. Dengan begitu minat wisatawan untuk datang ke Indonesia khususnya Solo akan meningkat dan masyarakat akan lebih sejahtera.
“Ini otomatis akan menjadi ekosistem yang dipantau langsung oleh UNESCO agar para pelakunya itu melestarikan seni pertunjukkan, budaya dan juga kegiatan-kegiatan
_event_ tahunan yang akan diadakan di kota Solo,” kata Menparekraf.
Dikatakan Menparekraf Sandiaga, untuk tahun 2022 Indonesia sudah mengajukan dua kota masuk dalam UCCN. Diantaranya Bitung dengan kuliner tuna dan Ponorogo dengan kesenian reog.
“Kalau tahun depan baru Solo yang sudah kita putuskan, satu lagi belum. Karena tiap tahun kita hanya diberi jatah dua kota,” ujarnya.
Di samping itu, Solo akan menjadi salah satu tempat berlangsungnya _side event_ KTT G20. Yakni _International Wellness Tourism Conference & Festival_ (IWTCF)” dengan tema _”A Sustainability Strategy for The World Tourism Recovery and Growth Through Wellness Tourism For All_,” yang berlangsung pada 5-7 Agustus 2022. Serta _event_ lainnya, “Solo Batik Carnival” pada 7 Juli 2022 yang akan dimulai dari Stadion Sriwedari menuju Balai Kota Solo.
“Mudah-mudahan ini akan menjadi awal kebangkitan kita pasca-pandemi dan harapannya bisa membuka peluang usaha dan lapangan kerja sehingga kesejahteraan masyarakat akan meningkat,” katanya.(**)