Menparekraf Pastikan Persiapan Akomodasi dan Transportasi Selama Ajang MotoGP 2022

Menparekraf Sandiaga Uno, saat memimpin rapat Sinkronisasi MotoGP 2022 di Raja Hotel Kuta Mandalika (10/2).. (Foto : Humas Kemenparekraf)

 

 

LOMBOK, Pewartasatu.com – Kesiapan akomodasi selama penyelenggaraan Pertamina Grand Prix of Indonesia terus dilakukan. Selain jumlah kamar yang terus ditambah, penentuan harga dengan menetapkan tarif batas atas dan tarif batas bawah juga akan segera ditetapkan.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, usai memimpin rapat sinkronisasi MotoGP 2022 di Raja Hotel Kuta Mandalika, Kamis (10/2/2022), mengatakan, saat ini jumlah ketersediaan kamar di Nusa Tenggara Barat mencapai 24 ribu.

Jumlah ini akan terus ditambah guna mengantisipasi antusiasme wisatawan yang akan hadir pada penyelenggaraan Pertamina Grand Prix of Indonesia pada Maret 2022. Pemerintah telah menetapkan bahwa kapasitas jumlah penonton sebesar 100 ribu.

“Sudah difinalisasi, akomodasi total saat ini tersedia 24 ribu kamar, dan ini akan terus bertambah. Kami dibantu oleh teman-teman di provinsi untuk memetakan desa-desa wisata dan juga memetakan homestay dan Sarhunta,” kata Menparekraf Sandiaga.

Selain homestay dan sarana hunian pariwisata (sarhunta), juga akan disiapkan akomodasi dengan glamping serta rusunawa yang dapat menjadi opsi atau alternatif bagi wisatawan.

Guna memasarkan akomodasi tersebut, nantinya akan disiapkan atau diintegrasikan dengan sistem pemesanan tiket yang terpadu. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan keterlibatan masyarakat dan mendorong kebangkitan ekonomi dengan terbukanya lapangan kerja.

Sandiaga mengungkapkan, saat ini tingkat keterisian hotel di Nusa Tenggara Barat selama masa penyelenggaraan MotoGP pada Maret 2022 sebesar 52 persen.

“Okupansi hotel pada tingkat 52 persen. Jadi berita-berita semua hotel penuh, kami sudah _update_ data-data bahwa tingkat keterisian 52 persen. Jadi hotel masih ada kamar dan nanti dengan sistem pemesanan yang terintegrasi akan lebih optimal,” kata Sandiaga.

“Kita ingin memberikan dampak yang luas kepada seluruh mata rantai perekonomian, bukan hanya di Lombok tapi juga sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia,” lanjut Sandiaga.

Nantinya juga akan ditetapkan tarif batas atas dan tarif batas bawah sehingga memberikan kepastian bagi para pelaku dan mencegah terjadinya praktik-praktik kecurangan di lapangan yang akan memberikan kesan negatif bagi wisatawan.

Tidak hanya untuk sektor akomodasi, tapi juga transportasi.

“Tarif batas atas dan batas bawah untuk akomodasi dan juga untuk transportasi ini yang masih digodok oleh pemerintah daerah, diharapkan minggu depan (dapat ditetapkan),” kata Sandiaga.

“Besok sudah dimulai latihan pra musim, dan 35 hari menuju MotoGP yang akan berlangsung 18 sampai 20 Maret. Kita ingin betul-betul terasa gaung kebangkitan ekonominya yang dimulai dengan MotoGP dan kepulihan sektor pariwisata dan peningkatan produk-produk ekonomi kreatif yang ditopang oleh UMKM,” kata Sandiaga. (Maulina)

 

Maulina Lestari: