Menteri PPPA Pastikan Pemulihan Perempuan dan Anak Pasca Bencana Terpenuhi

Menteri PPPA, Bintang Puspayoga saat dilokasi  pengungsian, melihat langsung sarana Saung Sapa yang berada di Desa Sukamulya, Cianjur. (foto: Humas)

 

JAKARTA, Pewartasatu.com –  Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga kembali melakukan kunjungan kerja tepatnya ke Desa Sukamulya, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat.

Menteri PPPA menuturkan kunjungan keduanya ini di Desa Sukamulya untuk meninjau pembangunan dan pemanfaatan Saung SAPA Ramah Perempuan dan Anak sebagai salah satu sarana pemenuhan hak perempuan dan anak.

“Ini kali kedua saya hadir di Desa Sukamulya, kedatangan kami kali ini untuk berbincang santai dan akan lebih banyak mendengarkan keluh kesah serta masukan dari ibu-ibu dan anak-anak disini. Kami akan pastikan pemulihan serta pemenuhan hak perempuan dan anak pasca bencana sudah terpenuhi sesuai dengan amanat Bapak Presiden.”

“Oleh karena itu, setelah ini kami juga akan melakukan pendataan dan pemetaan terkait kebutuhan perempuan dan anak pada masa rehabilitasi pasca bencana,” ungkap Menteri PPPA.

Saung SAPA ini merupakan hasil kerjasama KemenPPPA dengan Pemerintah Kabupaten Cianjur, Americares, dan Yayasan Pulih akan membangun Saung SAPA sebagai sarana yang dapat dimanfaatkan oleh perempuan dan anak terdampak bencana gempa bumi melakukan aktivitas diantaranya layanan dukungan psikososial sampai pemberdayaan perempuan di area Hunian Darurat yang dibangun oleh Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) di Desa Sukamulya, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur.

Di pagi hari sebelum memulai kegiatan, Menteri PPPA mengajak anak-anak untuk melakukan senam ceria dilanjutkan dengan sarapan bersama. Dalam kesempatan itu, Menteri PPPA juga menyerahkan secara simbolis paket kebutuhan spesifik perempuan dan anak kepada para korban bencana alam. Kegiatan dilanjutkan dengan mengunjungi dan meninjau kegiatan posyandu darurat yang ada di blok pengungsian.

“Ini merupakan bentuk kegiatan layanan dukungan psikososial terhadap anak-anak korban gempa bumi. Di Saung SAPA ini juga terdapat bantuan berupa mainan ayunan, jungkat-jungkit, dan lain sebagainya. Dalam keadaan pemulihan pasca bencana, pemenuhan hak anak untuk belajar, bermain, dan berekspresi harus tetap diutamakan.

Saung SAPA ini merupakan wujud sinergi dan kolaborasi antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan Lembaga Masyarakat,” ujar Menteri PPPA.

Dalam dialognya bersama perempuan dan anak di Saung SAPA, banyak hal yang disampaikan oleh para pengungsi utamanya tentang pemenuhan kebutuhan bukan hanya untuk sehari-hari namun juga dalam bentuk pelatihan dan pengembangan usaha bagi perempuan serta pengolahan daur ulang sampah. Selain itu, kebutuhan akan fasilitas yang layak untuk belajar dan bermain serta kegiatan pemulihan trauma psikologis bagi anak-anak.

Menteri PPPA memastikan akan ada pendataan menyeluruh terkait apa saja kebutuhan perempuan dan anak dalam masa pemulihan pasca bencana ini. Pendataan ini kemudian akan menjadi dasar pemetaan dalam pemenuhan kebutuhan spesifik perempuan dan anak. Dalam pemenuhannya, KemenPPPA akan berkolaborasi dan bersinergi dengan stakeholder terkait untuk dapat memberikan bantuan yang dibutuhkan oleh para pengungsi perempuan dan anak.(**)

Maulina Lestari: