Menteri PPPA Rayakan HAN 2022 Bersama Anak-Anak Asmat, Papua Selatan

JAKARTA, Pewartasatu.com – Semarak dan semangat dari Hari Anak Nasional (HAN) 2022 masih menggelegar hingga Kabupaten Asmat, Papua Selatan.

Ibu Wakil Presiden Republik Indonesia,  Wury Ma’ruf Amin, hadir untuk menyapa anak-anak dan perempuan Asmat secara virtual pada peringatan HAN 2022 di Agats, Kabupaten Asmat, Provinsi Papua Selatan, Selasa (9/8).

Wury Ma’ruf Amin mengucapkan selamat hari anak kepada anak-anak Asmat dan di seluruh Indonesia, serta berpesan kepada pemerintah pusat dan daerah untuk terus berupaya memenuhi hak anak dengan tetap memperhatikan kepentingan yang terbaik bagi anak.

“Anak-anakku di Asmat dan seluruh Indonesia, selamat Hari Anak. Semoga di hari ini dan seterusnya anak-anak Indonesia, khususnya anak-anak di Kabupaten Asmat, agar selalu sehat, gembira, tidak ada lagi kekerasan, dan dapat menggapai cita-cita agar bisa berkontribusi memajukan bangsa dan negara,” tuturnya.

Wury Ma’ruf Amin juga berpesan kepada anak-anak Asmat untuk mengisi waktu dengan kegiatan yang positif, produktif, dan inovatif, agar kelak anak-anak Asmat dan seluruh Indonesia dapat menjadi garda terdepan membawa perubahan baik bagi bangsa dan negara.

“Anak-anak Indonesia, khususnya anak-anak Asmat, harus terus melakukan lompatan besar untuk meningkatkan kualitas sumber daya yang unggul dan tangguh. Anak-anak Indonesia juga harus percaya diri dan berani bersaing dalam dunia yang semakin terbuka dan kompetitif,” pesan Wury Ma’ruf Amin.

Sementara itu, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga, menegaskan pentingnya semangat dan perjuangan bersama untuk menjaga, melindungi, dan memenuhi hak-hak seluruh anak Indonesia dimanapun mereka berada.

“Hari Anak bukanlah sekedar perayaan untuk anak-anak bersenang-senang semata, melainkan momentum untuk besama-sama memperjuangkan hak dan perlindungan anak Indonesia agar bangsa kita tumbuh menjadi bangsa yang maju dan sejahtera.

Anak-anak di seluruh Indonesia, harus memiliki identitas, sehat, tumbuh, dan berkembang, sekolah setinggi-tingginya, mendapatkan kasih sayang, dilindungi dari kekerasan, eksploitasi, dan perlakuan salah lainnya, serta harus aktif berpartisipasi dan berperan sebagai Pelopor dan Pelapor (2P),” ujar Menteri PPPA.

Pada hari yang spesial ini, Menteri PPPA mengucapkan selamat hari anak untuk anak-anak di Kabupaten Asmat. “Bunda berharap, kalian dapat bergembira bersama dan menikmati hari ini juga hari-hari berikutnya”.

‘Tetap semangat belajar, rajin beribadah, berolah raga, beristirahat yang cukup, dan mengonsumsi makanan yang bergizi. Teruslah bergembira dan bersemangat mengejar cita-cita,” pesan Menteri PPPA.

Menteri PPPA juga mengajak kepada orang tua, kerabat, dan masyarakat sekitar untuk turut bertanggung jawab bersama ciptakan lingkungan yang lebih positif, suportif, dan ramah anak bagi seluruh generasi penerus bangsa.

Kolaborasi dan sinergi antar pemangku kepentingan pun perlu di tingkatkan kontinuitasnya, terutama dalam pemenuhan hak-hak anak Indonesia, khususnya anak-anak yang berada di Asmat.

Pada kesempatan ini, Menteri PPPA menyaksikan pengukuhan Forum Anak Asmat beserta Gugus Tugas Kabupaten Layak Anak (KLA) Kabupaten Asmat sebagai salah satu upaya pemenuhan hak dan perlindungan anak.

Selain itu, dilakukan juga pembacaan naskah serta penandatanganan Komitmen Bersama KLA dan Deklarasi Asmat menuju Kabupaten Layak Anak.

Forum Anak Asmat turut menyampaikan tujuh (7) butir Suara Anak Asmat Tahun 2022, yakni:

1. Forum Anak Kabupaten Asmat bersinergi dengan pemerintah dan masyarakat di Kabupaten Asmat untuk mengoptimalkan program baca. Tulis dan hitung bagi anak-anak Asmat.

2. Mengajak pemerintah dan masyrakat di Kabupaten Asmat untuk bersama-sama mengoptimalkan pencegahan, perlindungan dan pengawasan terhadap penyebaran dan penyalahgunaan lem aibon terhadap anak di Kabupaten Asmat.
3. Mengajak pemerintah, dan masyarakat untuk meningkatkan edukasi, pengawasan, serta mengoptimalkan implementasi dari revisi Undang-Undang tentang Perkawinan Anak di Kabupaten Asmat.

4. Mengajak pemerintah, masyarakat, dan keluarga untuk mengoptimalkan penyebaran edukasi, menolak tindakan kekerasan termasuk kekerasan seksual serta mempertegas sanksi bagi pelaku eksploitasi dan kekerasan dan kekerasan seksual terhadap anak khususnya di Kabupaten Asmat.

5. Memohon kepada pemerintah, masyarakat, dan keluarga di Kabupaten Asmat untuk dapat memberi ruang berpendapat kepada anak dalam segala aspek, mempertimbangkan, serta merealisasikannya.

6. Mengajak pemerintah, masyarakat, serta keluarga di Kabupaten Asmat untuk memperhatikan kesehatan mental dan fisik anak.

7. Memohon kepada pemerintah di Kabupaten Asmat untuk dapat menyediakan tenaga pendamping psikolog dan kader pendamping Unit Pelaksana Teknis Daerah di Kabupaten Asmat.

Dalam mewujudkan pengembangan Kabupaten Asmat menuju layak anak, Menteri PPPA menggandeng Wahana Visi Indonesia untuk mendampingi dan menguatkan Forum Anak Asmat sebagai Pelopor dan Pelapor (2P).

Lebih lanjut, Menteri PPPA menyerahkan Bantuan Pemenuhan Hak Anak dan Kebutuhan Spesifik Perempuan secara simbolis kepada Bupati Asmat dan 2 (dua) orang perwakilan perempuan dan anak.

Paket bantuan tersebut merupakan kerjasama dari beberapa kementerian/lembaga seperti, Kementerian Perindustrian, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, Badan Riset dan Inovasi Nasional, Ikatan PIMTI Perempuan Indonesia, UNICEF. Distribusi paket bantuan tersebut dibantu oleh Kementerian Perhubungan hingga sampai di Kabupaten Asmat.

Sementara itu, juga dilakukan survey untuk pembangunan Ruang Bermain Anak berdasarkan masukan dari anak-anak dan Pemerintah Daerah Kabupaten Asmat.

Adapun rencana pembangunan ruang bermain tersebut dibantu pembangunannya oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Rangkaian Peringatan HAN 2022 di Kabupaten Asmat dimulai dengan kunjungan Menteri PPPA ke 2 (dua) lokasi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

Yaitu PAUD Binaan Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) dan PAUD Cahaya Kasih Bunda untuk menyapa dan berinteraksi dengan anak-anak PAUD.

Dan dilanjutkan dengan berdialog bersama perwakilan anak dan perempuan, long march oleh seluruh pelajar, parade busana anak-anak, serta bermain dan menari bersama anak-anak Asmat.(**)

Maulina Lestari: