Menko Polhukam Mohammad Mahfud MD /foto: dok/instagram/Pewartasatu.com
JAKARTA. Pewartasatu.com – Media social twitter hingga Kamis pagi (14/7) ramai dengan pemberitaan seputar terbunuhnya Brigadir J, seorang anggota kepolisian oleh sesama anggota polisi juga yang menurut banyak pihak banyak kejanggalan.
Di bawah Tagar (#)MisteriBakuTembak berbagai cuitan yang secara langsung dan tidak langsung mengungkapkan kecurigaan atas peristiwa anggota polisi tersebut.
Dikutip Pewartasatu.com, Kamis 14 Juli 2022 sekitar pukul 08.45 WIB, berbagai warganet melontarkan cuitannya.
Akun @B_dzoel, misalnya, di bawah #Misteri BakuTembak mencuit dalam kalimat-kalimat lucu yang tidak begitu mengindahkan aturan tata bahasa yang pas, namun maknanya dapat dimengerti.
Begini cuitannya, “Pulisi nembak pulisi nyang koit sisitipi, Pulisi nembak warga sipil nyang koit sisitipi, Warga sipil mukul pulisi, Semua bukti terekam di sisitipi. Koruptor kabur dari jeruji, Sisitipi lagih bejad. Pokonyah…” (garis miring dari redaksi).
Cuitan senada disampaikan akun @BalvyHaddad, dalam aturan tata bahasa yang jelas, dengan huruf capital.“POLISI TEMBAK POLISI YANG MATI DULUAN CCTV brooow “ yang kemudian diikuti tagar MisteriBakuTembak.
Lain lagi dengan akun @H4N33T_, yang menuliskan kalimat salam. “Assalamualaikum. Semangat pagi yang hadir dari mana??? Yang lagi hangat hangat nya “ Lalu diikuti dua baris tagar MisteriBakuTembak .
Akun @H4N33T_, juga menyertakan cuplikan berita dari salah satu media online bertanggal Selasa 12 Juli 2022, dengan judul: 4 Kejanggalan Kasus Baku Tembak di Rumah Irjen Ferdy Sambo, 3 HP Keluarga Inti Diduga Diretas.”
Untuk beberapa saat, paling tidak sampai batas dilihat Pewartasatu.com pukul 9.10, topic dengan #MisteriBakuTembak ini memuncaki trending topic dari 10 topic yang ada.
Tagar MisteriBakuTembak sepertinya sempat menggantikan topic Polri yang sebelumnya sempat menghilang namun muncul lagi Kamis pagi pukul 09.42 WIB dengan cuitan mencapai 23,6 ribu cuitan.
Pada topik Polri ini , antar lain muncul cuplikan berita dari salah satu media yang mengutip pernyataan Menko Polhukam Mahfud MD yang menyatakan banyak kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir J.
Salah satu akun, seperti @_KanjengRaden, menuliskan cuitannya seperti ini: “Bharada E Tamtama baru tamat. Dari mana jalannya bisa pegang senpi. Tamtama tidak di benarkan memakai senpi jenis pistol sebagai senjata oprasional….dst.”
Dikutip dari Pikiran Rakyat Jakarta Utara/POSJAKUT (13/7), Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyebutkan kasus penembakan antaranggota Propam di kediaman Kadiv Propam Polri Irjen Pol. Ferdy Sambo banyak kejanggalan.
“Kasus itu memang tak bisa dibiarkan mengalir begitu saja karena banyak kejanggalan yang muncul pada penanganan maupun penjelasan Polri sendiri yang tidak jelas hubungan antara sebab dan akibat setiap rantai peristiwanya,” kata Mahfud dikutip dalam akun Instagramnya @mohmahfudmd yang dipantau di Jakarta, Rabu (13/7/2022).
Menurut dia, kredibilitas Polri dan pemerintah menjadi taruhan dalam kasus ini.
“Dalam lebih dari setahun terakhir, Polri selalu mendapat penilaian atau persepsi positif yang tinggi dari publik, sesuai dengan hasil berbagai lembaga survei,” kata mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini.
Menurut dia, kinerja positif pemerintah dikontribusi secara signifikan oleh bidang politik dan keamanan serta penegakan hukum.
“Sebagai Ketua Kompolnas, saya sudah berpesan kepada Sekretaris Kompolnas Benny J. Mamoto untuk aktif menelisik kasus ini guna membantu Polri membuat perkara menjadi terang,” kata Mahfud.
Mahfud mendukung langkah Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo dengan membentuk tim investigasi kasus penembakan Brigadir J dalam baku tembak di rumah Kadiv Propam Polri tersebut.
“Kemenko Polhukam akan mengawalnya. Perkembangannya bagus juga karena selain membentuk tim, Kapolri juga sudah mengumumkan untuk menggandeng Kompolnas dan Komnas HAM guna mengungkap secara terang kasus ini,” kata Mahfud yang saat ini berada di Madinah usai melaksanakan ibadah haji.
Peristiwa penembakan antaranggota Polri terjadi di rumah Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri Irjen Pol. Ferdy Sambo di kompleks Polri Duren Tiga No. 46 kawasan Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (8/7) pukul 17.00 WIB.
Penembakan terjadi antara Nopryansah Yosua Hutabarat (Brigadir J), ajudan drive caraka (ADV) istri Kadiv Propam Polri, dengan Bharada E, ADV Kadiv Propam Polri.
Kejadian tersebut mengakibatkan Brigjen Nopryansah tewas tertembak dengan tujuh lubang peluru di tubuhnya.
Adapun peristiwa itu dilatarbelakangi oleh pelecehan dan penodongan pistol yang dialami oleh istri Kadiv Propam Polri, Putri Ferdy Sambo.**