Sejumlah senior Partai Golkar meminta DPP Golkar menggelar musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) untuk mengganti Airlangga Hartarto dari kursi ketua umum.// Foto: Liputan 6.com
JAKARTA. Pewartasatu.com – Pertemuan mereka yang menyebut diri Pemrakarsa Penggerak Kebangkitan Partai Golkar meminta agar ”partai Beringin” menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) terkait nasib masa depan partai tersebut pada Pemilu 2024.
Para eksponen Partai Golkar meminta diadakan Munaslub untuk melengserkan Airlangga Hartarto dari jabatan sebagai Ketua Umum (Ketum).
Wakil Ketua Umum DEPINAS SOKSI, Lawrence TP Siburian mengatakan kondisi itu mesti dilakukan, mengingat arah politik Partai Golkar yang belum jelas hingga sekarang.
Menurutnya, keputusan Golkar mengusung Airlangga Hartarto sebagai Capres 2024 pun tidak rasional, lantaran elektabilitasnya hanya satu persen.
Selain itu, dia mengungkapkan permasalahan koalisi Golkar dengan PAN yang tidak jelas arahnya hingga sekarang. “Kita sudah tahu PAN itu arahnya akan ke mana. Ini kita hanya lihat dari segi partainya.”
“Dari segi elektabilitas, Pak Airlangga 1 persen, untuk menang itu harus 50 plus 1. Sekarang partai mana yang mau berkoalisi dengan Golkar yang elektabilitasnya cuman 1, berarti dia harus punya suara 50,” kata Lawrence di Jakarta, Rabu (12/7).
Sebelumnya, munculnya usulan agar Partai Golkar membentuk koalisi sendiri, dinilai sebagai usulan rasional mengingat Golkar itu suara Pilegnya /runner up/ di DPR.
“Masa iya partai besar nomor 2 perolehan pilegnya 2019 yang lalu, nggak bisa bikin poros sendiri. Itu tentu menjadi kegelisahan yang ada di internal Golkar,” ujar pengamat Adi Prayitno dikutip media Rabu (12/7).
Lawrence menjelaskan berkoalisi hanya dengan PAN sebenarnya bisa maju pada kontestasi Pilpres 2024. Namun, dia mengaku pihaknya tidak yakin Golkar akan menang.
Sebab, dia menuturkan kondisi tersebut yang mestinya dihindari agar tidak mengeluarkan banyak uang, tetapi hasilnya bakal kalah.
“Jadi, kita tahu, nggak bisa kita dibohong-bohongi. Kalau dia (Airlangga) katakan tunggu waktunya akan umumkan, siapa yang dia mau umumkan? Mau koalisi dengan siapa? Kita sudah tahu kok hanya tinggal satu PAN yang bisa berkoalisi,” jelasnya.
“PAN punya 7 persen, Golkar punya 14 persen kalau digabung 21 persen. Namun, kalau ini begabung maju pasti kalah. Pasti kalah. Sejuta persen pasti kalah,” tegasnya.
Dengan demikian, dia mengatakan pihaknya tidak akan mudah dibohongi soal kontestasi Pemilu 2024.
“Buang uang itu triliun lho, bukan seperak dua perak miliar bukan. Kemudian untuk kalah? Jadi, kita jangan dibodoh-bodohi,” imbuhnya.
Oleh karena itu, Lawrence menyampaikan secara terbuka pihaknya minta supaya segera dilakukan Rapimnas dan Munaslub untuk mengganti Airlangga Hartarto.
Menurut dia, pihaknya telah berkomunikasi dengan para Ketua DPD Golkar. “Ketua DPD I ketua DPD II, kita sudah komunikasi dengan mereka. Hanya, semua tutup mulut karena sekarang ini mau Pileg.
Mereka menunggu DCT nama mereka jangan sampai dicoret dan kalau boleh nomor mereka nomor kecil,” imbuhnya.**
Sumber: tvonenews.com