Nasdem Sarankan Pimpinan PDIP Minum Obat yang Menyehatkan Hati dan Pikiran

Effendy Choirie alias Gus Choi bersama Jokowi saat acara silaturrahmi. //Foto: Instagram

JAKARTA. Pewartasatu.com – Disinyalir kebakaran jenggot akibat langkah Partai Nasdem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden pada Pilpres 2024, PDI Perjuangan tak segan-segan mengajak Partai Nasdem “perang”.

Ajakan ini terindikasi dari sikap pimpinan PDIP, yang secara blak-blakan mendesak dua menteri di Kabinet Jokowi-Maruf-Amin yang berasal dari Nasdem mundur teratur.

Desakan agar dua menteri dari Nasdem mundur, keluar dari bibir Djarot Syaiful Hidayat, yang di mata pers, sudah sejak awal getol menyoroti dua menteri dari Nasdem, yakni Menteri Pertanian Syahrul, Yasin Limpo, dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar.

Selain dua menteri ini, satu lagi menteri yang berasal dari kader Nasdem adalah Menkominfo Johnny G.Plate.

Alasan Djarot mendesak dua menteri itu mundur, selain kinerjanya tapi juga partai.

“Satu kinerjanya, dua termasuk partainya. Kalau memang gentle betul sudah seperti itu, akan lebih baik, untuk menteri-menterinya (NasDem) lebih baik mengundurkan diri,” kata Djarot di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta, Selasa (3/1/2023).

Lalu, apa reaksi Partai Nasdem?

Salah satu petinggi Nasdem, Effendy Choirie memberi penilaian atas sikap Djarot yang melanggar fatsun politik tersebut. Ia melihat seperti mabuk karena meminta mendesak menteri mundur yang mana reshuffle merupakan prerogatif presiden.

“Djarot mungkin baru minum pil apa ya, kok seperti mabuk. Maksa-maksa menteri NasDem mundur. Soal menteri hak prerogatif Presiden,” kata Gus Choi saat dihubungi detik.com , Rabu (4/1/2023).

Gus Choi lantas menyarankan Djarot untuk minum obat yang menyehatkan fisik. Sehingga tidak terkesan menyimpan dengki.

“Minum obat yang menyehatkan fisik, pikiran dan hati. Hindari makan obat yang bikin hati dan pikiran kemrungsung, hasud, dengki pada tetangga,” ujarnya.

Sejauh ini, Gus Choi menilai dua menteri NasDem yang disinggung Djarot itu memiliki kinerja yang baik. Kapasitas pribadi keduanya, sebut dia, juga tak kalah dengan menteri lain.

Hubungan panas antara NasDem dan PDI Perjuangan kian dirasakan, para kader sejak Oktober tahun lalu. Memanasnya kedua partai, setelah NasDem resmi menunjuk Anies Baswedan sebagai Capres 2024, pada 3 Oktober 2022 lalu.

Saling sindir kedua partai turut membuat kabar hubungan di internal koalisi pemerintahan Jokowi, tidak harmonis.**

 

 

 

 

 

Brilliansyah: