JAKARTA, Pewartasatu.com — Minimnya pengetahuan tentang manajemen berorganisasi sering membuat orang lupa bahwa apa yang dilakukan keluar dari rel bahkan kehilangan etika dalam berorganisasi.
Hal ini diungkapkan Pemerhati Politik Emha Hussein AlPhatani menanggapi complain yang disampaikan Bupati Ngawi, Ony Harsono, Kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yang dicatut namanya masuk ke dalam kepengurusan Partai Demokrat Jawa Timur.
AlPhatani mengatakan dalam berpolitik ada etika yang membingkai seorang politisi, baik itu yang tertuang dalam UU tentang Partai Politik maupun dalam konsensus bersama antarpartai politik.
Pamahaman terhadap konsensus inilah yang sering dilanggar oleh satu partai politik terhadap partai politik lainnya.
Ia mengatakan, dalam persoalan penunjukan Ony Darsono sebagai pengurus DPD Jatim ini bisa saja berawal dari kesalahan informasi yang diterima oleh Tim Formatur yang menyusun struktur kepengurusan.
Tetapi bisa juga disebabkan karena Demokrat merasa ikut berperan sebagai partai koalisi dalam perjuangan Ony sampai bisa menduduki kursi orang nomor satu di Ngawi.
“Salahnya, DPP Demokrat di bawah kepemimpinan AHY tidak melakukan cross cek terlebih dahulu kepada Ony sebelum menandatangani Surat Keputusan,” katanya.
Hal ini bisa membuat gaduh PDI-P di Ngawi dan sangat fatal bagi Ony yang masih berstatus sebagai kader. Bisa saja PDI-P melihat sebagai hal ini suatu pembangkangan Ony terhadap partaiya, imbuh AlPhatani.
Sebagaimana diberitakan oleh berbagai media di Jawa Timur bahwa Ony Darsono kaget saat menerima pesan dari rekan-rekannya di mana namanya ada dalam SK Pengurus Demokrat Jatim.
Kekagetan Ony karena ada namanya disebut pada pelantikan pengurus, Jumat 22 April 2022.
”Saya kaget. Di situ ada nama saya saat rekan-rekan saya membagikan tautan pada saya setelah safari Ramadan kemarin,” kata Ony, Sabtu 23 April 2022.
Untuk itu, dia melakukan klarifikasi atas pencatutan namanya kepada khalayak umum bahwa dirinya tidak pernah diajak komunikasi terkait kepengurusan DPD Partai Demokrat Jatim tersebut.
“Saya akan berkoordinasi dengan pengurus DPD PDI Perjuangan Jatim dan menunggu arahan bagaimana langkah selanjutnya,” tegasnya.
Selain kader aktif, Ony saat ini masih menjabat Ketua Baitul Muslimin (Bamusi) PDI Perjuangan Ngawi serta kader dan anggota aktif PDI Perjuangan. (**)