Ngeri-ngeri Sedap Kasus Brigadir J, Pengacara E Mundur, Sejumlah Brimob ke Bareskrim

Rombongan personel Brimob datangi Bareskrim //CNN Indonesia

JAKARTA. Pewartasatu.com –– Ngeri-ngeri sedap dalam kasus pembunuhan Brigadir J. Setelah penetapan Bharada E menjadi tersangka beberapa hari lalu, tiba-tiba saja penasihat hukumnya mengundurkan diri. Dengan alasan tidak jelas, dan akan diungkapkan ke publik.

Mau tidak mau, kasus ini menimbulkan tanda tanya besar. Apalagi setelah pernyataan dari lembaga resmi, LPSK bahwa Bhara E alias Richard Eliezer Pudihang Lumiu, bukanlah seorang jago tembak, dan posisinya bukan ajudan tapi hanya supir. Dia juga disebutkan Wakil Ketua LPSK, Edwin Partogi, baru belajar menembak.

Andreas Nahot Silitonga mengundurkan diri sebagai kuasa hukum dari Bharada E dalam kasus tewasnya Brigadir J. Andreas menginformasikan pengunduran dirinya saat mendatangi Bareskrim Polri.

“Kami sebagai dahulu tim penasihat hukum Richard yang dikenal dengan Bharada E, pada hari ini datang ke Bareskrim untuk menyampaikan pengunduran diri kami sebagai penasihat hukum Bharada E,” ujar Andreas di Mabes Polri, Sabtu (6/8).

Pengunduran dirinya, lanjut Andreas, telah disampaikan kepada Kabareskrim Komjen Pol Agus Andrianto. Dia mengatakan, untuk saat ini tidak akan mempublikasikan alasan pengunduran dirinya

“Kami juga tidak akan membuka kepada publik pada saat ini apa sebenarnya alasan untuk mengundurkan diri. Karena kami sangat menghargai hak-hak hukum dari setiap pihak yang terlibat dalam perkara ini,” jelasnya.

Sementara itu, dikutip dari CNN Indonesia, sejumlah personel Brimob mendatangi Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri hari ini, Sabtu (6/8). Diduga berkaitan dengan perkembangan pengusutan kasus penembakan Brigadir Yosua.

Berdasar pantauan CNNIndonesia.com pukul 13.20, dua mobil taktis Brimob memasuki Bareskrim. Sekitar 10 orang personel dengan seragam loreng dan bersenjata lengkap turun dari mobil.

Satu jam sebelumnya, 10 orang personel Brimob telah lebih dulu datang dengan tiga mobil taktis. Tak selang lama, para personel Brimob masuk ke Gedung Awaloedin Djamin dan menuju lift.

Rombongan personel Brimob yang baru datang tampak tidak membawa tas atau bawaan tambahan. Mereka hanya terlihat mengenakan rompi anti peluru, senapan laras panjang, dan pelindung kepala.**

Sumber: PMJNews/Cnn Indonesia

 

Brilliansyah: