Ni’matullah Ditunjuk AHY Jadi Ketua Demokrat Sulsel Walau Hanya Kantongi Sembilan Suara

Ni’matullah,  ditunjuk AHY sebagai Ketua Demokrat Sulsel karena jasanya kepada Demokrat. (foto : Ist)

JAKARTA Pewartasatu.com — Pemerhati Politik Emha Hussein AlPhatani kembali menyoroti alam demokrasi dalam tubuh Partai Demokrat yang dinahkodai oleh AHY.

Sorotan pemerhati politik itu kali ini terkait penetapan Ni’matullah sebagai Ketua DPD Sulawesi Selatan meskipun dalam pertarungan di Musda Demokrat Sulawesi Selatan, Ni’matullah hanya meraih 9 dari 26 pemegang hak suara.

Sedangkan pesaingnya Ilham Arif Sirajuddin (IAS) meraih 16 suara dan 1 suara (DPP PD) abstain.

Kembali kata Demokrasi yang selama ini menjadi kebanggaan partai demokrat dipertanyakan olehnya.

“Untuk apa ada perhelatan yang namanya Musyawarah Daerah kalau hasil finalnya ditetapkan oleh tiga serangkai di DPP PD yang diketuai oleh AHY ?”

Setahu saya, sebagaimana yang terjadi partai politik lainnya, keputusan yang diambil pada setiap musyawarah baik daerah maupun cabang bersifat final sesuai tingkatannya, kata Emha ketika dihubungi Pewartasatu.com, Kamis 31 Maret 2022.

Apapun jasa yang pernah diberikan Ni’matullah kepada AHY, lanjut Emha, tidak melunturkan begitu saja hasil rembugan kader (para Ketua DPC) di Sulsel melalui Musda yang sebagian besar mempercayakan IAS sebagai ketua mereka.

Penetapan Ni’matullah sebagai ketua DPD menjawab teka-teki figur Ketua Demokrat Sulsel.

Penetapan atau penunjukkan itu bukan hasil Musda tetapi lebih pas kalau disebut penunjukan oleh AHY yang memutuskan Ni’matullah kembali menjabat untuk periode keduanya.

Dilansir DetikSulsel, Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra membenarkan hal itu. “Ya benar (Ni’matullah) kembali terpilih,” katanya.

Namun dia belum bisa memberikan tanggapan lebih jauh terkait keputusan DPP ini. “Nanti akan kami infokan lebih lanjut mas,” bebernya.

Informasi ini juga dibenarkan Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat, Syarief Hasan. “Ya (terpilih lagi),” tuturnya.

Kedua nama tersebut nasibnya ditentukan di tim tiga DPP Demokrat yang dipimpin AHY. (jimas)

Jimas Putra: