Health

Olahraga 2 Menit Turunkan Resiko Kematian

JAKARTA, Pewartasatu.com – Aktivitas yang padat setiap harinya membuat kita sulit meluangkan waktu untuk berbagai hal, termasuk berolahraga.

Faktanya, kita hanya perlu menyisihkan waktu sekitar dua menit sehari untuk berolahraga demi menjaga kesehatan.

Dalam studi dua bagian yang dilakukan para ilmuwan di Sydney, Australia, ditemukan berolahraga dua menit setiap hari dikaitkan dengan risiko kematian yang lebih rendah.

Olahraga dua menit per hari turunkan risiko kematian. Para peneliti mengambil data peserta berusia 40-69 tahun dari UK Biobank.

Setiap peserta memakai alat pelacak aktivitas di pergelangan tangan selama tujuh hari berturut-turut untuk mengukur gerakan dan aktivitas pada intensitas berbeda sepanjang hari.

Temuan studi pertama
Studi pertama melibatkan 71.893 orang dewasa dengan usia rata-rata 62,5 tahun yang tidak memiliki riwayat penyakit kardiovaskular atau kanker.

Para ilmuwan mengukur jumlah total aktivitas berat mingguan dan frekuensi olahraga yang berlangsung selama dua menit atau kurang. Semua peserta diteliti dengan durasi rata-rata 6,9 tahun.

Selama waktu itu, peneliti mengamati hubungan antara volume dan frekuensi aktivitas intensitas berat dengan kematian dan kejadian kardiovaskular dan kanker.

Ditemukan, risiko kematian atau insiden penyakit kardiovaskular dan kanker berkurang seiring peningkatan aktivitas fisik intensitas tinggi.

Olahraga intens hingga dua menit empat kali dalam sehari dikaitkan dengan penurunan risiko kematian sebesar 27 persen.

Para peneliti mencatat, semakin banyak berolahraga maka hasilnya akan semakin baik.

Mereka menemukan berolahraga sekitar 53 menit seminggu dikaitkan dengan penurunan risiko kematian 36 persen dari penyebab apa pun.

Temuan studi kedua
Dalam studi kedua, peneliti menganalisis 88.412 orang dewasa dengan usia rata-rata 62 tahun yang tidak menderita penyakit kardiovaskular.

Setelah melihat volume dan intensitas aktivitas fisik peserta, peneliti kemudian mengamati hubungan antara tingkat aktivitas fisik peserta dengan penyakit kardiovaskular.

Mereka meneliti kelompok kedua selama durasi rata-rata 6,8 tahun.

Hasilnya, jumlah olahraga yang lebih tinggi dan intensitas yang lebih besar dikaitkan dengan tingkat penyakit kardiovaskular yang lebih rendah.

Misalnya, tingkat penyakit kardiovaskular menurun 14 persen ketika olahraga intensitas sedang hingga berat peserta mencapai 20 persen.

“Hasil kami menunjukkan, meningkatkan volume total aktivitas fisik bukan satu-satunya cara untuk mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.”

Demikian disebutkan Paddy C. Dempsey, penulis studi dan ilmuwan riset medis di University of Leicester dan University of Cambridge.

“Menaikkan intensitas juga sangat penting, sementara meningkatkan keduanya optimal. Ini menandakan, meningkatkan intensitas olahraga baik untuk kesehatan jantung.”

Untuk meningkatkan intensitas olahraga, kita bisa menambah kecepatan saat berjalan kaki menuju suatu tempat, atau menyelesaikan pekerjaan rumah dengan lebih cepat.

Leave a Comment