Operasi Khusus Pelumpuhan Hasto Kristiyanto

Hasto Kristiyanto (Foto:Ist)

 

 

 

Oleh: Saiful Huda Ems.

Orang-orang awam di warung-warung angkringanpun, pastinya akan merasa heran dan bertanya-tanya satu sama lain, paling tidak mereka akan bertanya-tanya pada hatinya sendiri;

“Kasus Hasto Kristiyanto ini kasus apa ya? Negara tidak dirugikan secara keuangan sama sekali, kasusnyapun sudah lama dan hanya persoalan penyuapan pada komisioner KPU, mengenai pergantian antar waktu Caleg Partai di Pemilu 2019″.

“Itupun penyuap dan yang disuapnya sudah disidang di Pengadilan Tipikor pada PN Jakarta Pusat Tahun 2020, dan sudah dipenjara semua, tinggal penyuap utamanya, yakni Harun Masiku yang dinyatakan buron. Terus untuk apa Hasto Kristiyanto masih dipersoalkan dan ditersangkakan?”.

“Wong orang dimintai uang oleh oknum Komisioner KPU, sudah ngasih setengah malah dianggap sebagai pelaku kejahatan. Padahal kasus penyuapan untuk hal-hal pergantian Caleg antar waktu seperti ini sangat banyak atau lazim sekali terjadi. Ini kasus seperti suap atau penyogokan operasi tilang Polantas yang biasa terjadi”.

“Apa urgensinya sih “penargetan” Hasto Kristiyanto dengan persoalan negara ini? Hasto tidak korupsi apa-apa mau dipaksa dipenjara, namun koruptor-koruptor kelas kakap yang merugikan negara ratusan bahkan ribuan triliun rupiah dibiarkan saja, tidak diproses hukum”.

“Mungkinkah karena Hasto Kristiyanto terlalu sexy untuk dijadikan “target operasi khusus”?. Hasto Kristiyanto kan Sekjen PDIP, partai terbesar yang selalu memenangkan PEMILU di 3 periode Pemilu ini. Yang lebih sexynya lagi, Hasto Kristiyanto kan selama ini paling intensif mengkritisi sepak terjang Jokowi secara frontal?”.

“Atau apakah partainya (PDIP) yang terlalu sexy, hingga PDIP harus segera direbut dari tangan Bu Megawati Soekarnoputri melalui pelumpuhan Sekjennya terlebih dahulu, untuk kemudian dijadikan tunggangan pencapresan Fufufafa di PILPRES 2029 atau sebelumnya?”…(SHE).

13 Januari 2025.

Saiful Huda Ems (SHE).

Maulina Lestari: