JAKARTA, Pewartasatu.com – Gallery North Art Space, Pasar Seni Ancol, Jakarta Utara menggelar Pameran Tunggal Lukisan karya Amor Pandawa Lima sejak 17 Juli hingga 1 Agustus 2022. Pameran Tersebut bertajuk Retropeksi KM60.
Pameran Tunggal tersebut dibuka oleh Direktur Utama PT. Taman Impian Jaya Ancol, Bpk. Budi Ariyanto.
Kurator pameran, Joko Kisworo mengatakan tema Retrospeksi KM60 adalah autobiografi atau sebuah simbol progres perjalanan seni Amor Pandawa Lima, dalam rentang waktu berkaryanya beberapa dekade baik estetika destruktif ataupun realistik.
Amor memang tidak menempuh jalur pendidikan seni secara akademik. berawal dari sekedar hoby, dan dari hoby inilah proses pembelajarannya.
Proses perjalanan berkarya Amor memang mengalir secara natural begitu saja.
Pameran Tunggal bertajuk Retrospeksi KM60 diusianya yang ke 60 tahun.
Dalam pameran tunggal ini, Amor Pandawa Lima mengusung 60 lukisan yang menggunakan media canvas dan cat minyak, yang didominasi objek kuda.
Hampir 20 tahun Amor menjadikan kuda sebagai objek lukisanya, dengan melukis kuda Amor dapat menuangkan ide tentang sosial, budaya, politik, religi, kasmaran, dari perkara dunia sampai akhirat.
Lukisan kuda yang dilukiskan Amor adalah representasi dari kehidupan sosial manusia.
“Kuda adalah mahluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, yang hampir sempurna setelah manusia” menurut Amor.
“Banyak seniman penyair, pujangga, pematung, pengusaha, penguasa yang menjadikan kuda sebagai objek karya-karyanya. Ada juga yang menjadikan Kuda sebagai simbol pekerja keras, keperkasaan, kekuatan, kemewahan.” lanjut Amor.
Diadakanya Pameran tunggal Ini selain dari bentuk dedikasi sebagai seniman yang aktif berkarya di Pasar Seni selama puluhan tahun, pameran ini juga untuk memulai kembali meramaikan khazanah seni khususnya di Pasar Seni Ancol dan seni rupa di Indonesia.
Amor juga berharap dalam pameran pertamanya setelah pandemi ini, bisa menjadi penyemangat untuk bisa bangkit lagi.
Yang terpenting dari pameran tunggal Retrospeksi KM60 ini, masyarakat pecinta seni akan memberi sebuah catatan penting tersendiri dan Amor akan membuktikan secara nyata bahwa karya-karyanya mampu memberikan sumbangsih kepada dunia seni rupa di Indonesia.(**)