Staf Khusus Menaker,Caswiyono Rusydie Cw, mengatakan, pelatihan ini dilakukan untuk meningkatkan kompetensi warga lokal,(Foto:Humas).
JAKARTA, Pewartasatu.com —Kementerian Ketenagakerjaan terus berupaya agar warga di sekitar Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) dapat terserap industri-industri yang ada. Salah satu upaya ini dilakukan dengan menggelar pelatihan vokasi bagi warga setempat.
Staf Khusus Menaker,Caswiyono Rusydie Cw, mengatakan, pelatihan ini dilakukan untuk meningkatkan kompetensi warga lokal, khususnya warga desa-desa penyangga agar dapat bekerja di kawasan Industri. “Pelatihan ini kita prioritaskan untuk warga desa penyangga dan akan dilanjutkan desa-desa lainnya di sekitar kawasan,” katanya.
Caswiyono mengatakan, bentuk pelatihan tersebut di antaranya adalah Pelatihan Operator Garmen yang dipersiapkan untuk penyediaan tenaga kerja PT Yi Kwan, perusahaan industri alas kaki yang akan mulai beroperasi pada akhir tahun ini. Pelatihan ini dilaksanakan di bawah naungan Kemnaker melalui Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Semarang.
Pelatihan tersebut menargetkan 500 orang warga lokal dan dilaksanakan secara bergelombang selama 5 bulan.
Pelatihan batch pertama diikuti oleh warga dari 4 desa penyangga utama yaitu Desa Plelen, Desa Sawangan, Desa Kedawung, dan Desa Ketanggan. Setiap batch akan berlangsung selama satu bulan dan diikuti oleh 100 orang.
Caswiyono mengatakan, pelatihan ini merupakan salah satu implementasi dari 10 jurus Kemnaker dalam mendukung KITB. “Pelatihan ini merupakan wujud nyata komitmen yang pernah kami janjikannya agar warga Batang tidak jadi penonton di tengah industrialisasi,” ujar kandidat doktor IPB University itu.
Direktur Utama PT KITB, Ngurah Wirawan, mengapresiasi penyelenggaraan pelatihan ini. Menurutnya, pelatihan ini merupakan wujud kehadiran pemerintah untuk meningkatkan kopetensi SDM lokal agar siap kerja.
“Kami berterima kasih kepada Kemnaker dan berharap kolaborasi seperti ini dapat terus kita lakukan,” tegasnya.
Biro Humas Kemnaker