Oleh : Maulina Lestari /Wartawan Pewartasatu.com
Dulu, mendapatkan pekerjaan ke luar negeri dengan pendapatan yang tinggi dan menjanjikan bagi pekerja Indonesia, hanyalah sebuah angan angan. Tapi, kini bisa menjadi kenyataan.
Salah satu profesi pekerja luar negeri yang menjadi primadona saat ini adalah bekerja dengan profesi sebagai ” caregiver“.
Caregiver merupakan peluang kerja bagi pekerja Indonesia ke luar negeri yang saat ini menjadi “primadona” pekerjaan yang menjanjikan di berbagai negara, khususnya di Jepang.
Dulu, profesi ini jarang dilirik, bahkan diremehkan karena erat kaitannya pekerjaan yang dilakukan sebagai pembantu atau pengasuh.dengan bayaran yang murah atau kecil.
Saat ini tidak terjadi lagi.Ternyata profesi kerja caregiver ini digaji besar lho. !.
Di Indonesia memang masih banyak yang belum mengenal profesi caregiver. Padahal profesi ini cukup menjanjikan terlebih jika bekerja di luar negeri.
Apa Itu Caregiver
Caregiver merupakan pekerjaan yang lebih dikhususkan pada orang yang mendampingi dan membantu aktivitas sehari-hari, seperti para lanjut usia (lansia), mengutip akun instagram Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemdikbud RI.
Profesi caregiver ini muncul salah satunya karena tuntutan hidup yang semakin tinggi, sehingga membuat budaya dalam berkeluarga turut bergeser, terutama untuk orang-orang yang tinggal di perkotaan.
Mereka yang memiliki kesibukan tinggi namun tetap ingin orang tuanya dalam perawatan dan pengawasan yang baik akhirnya memilih untuk mempekerjakan perawat khusus lansia atau caregiver..
Modal paling utama caregiver yakni kewajiban moral, kesabaran, pengertian, sehingga bisa memperlakukannya seperti keluarga sendiri.
Tugas Utama Caregiver
Secara umum, tugas caregiver adalah mempersiapkan makanan, menyuapi, memakaikan baju, memindahkan dari tempat tidur ke kursi roda dan sebagainya. Hal ini bergantung pada kondisi kesehatan lansia yang dirawatnya.
Di luar negeri seperti di Australia misalnya, untuk menjadi perawat lansia dibutuhkan pendidikan formal. Contohnya kursus Certificate III di bidang perawatan lansia selama enam bulan.
Peminat Caregiver dari Indonesia Saat ini
Di Indonesia peminat caregiver saat ini sangat banyak, dan pangsa pasar tenaga kerja melalui pemerintah, dalam hal ini Kementerian Ketenagakerjaan, kerja profesi inipun sangat dibutuhkan. Salah satunya di Jepang, di mana kebutuhan caregiver mencapai 500 orang setiap tahunnya.
Saking banyaknya, kebutuhan itu sulit dipenuhi dari pasar tenaga kerja di dalam negeri, apalagi Jepang sendiri memiliki populasi lanjut usia yang sangat besar (penduduk usia di atas 100 tahun jumlahnya sudah mencapai 15.000).
Oleh karena itu, mereka banyak mendatangkan tenaga caregiver dari luar Jepang, termasuk dari Indonesia.
Soal gaji tidak tanggung-tanggung, situs pencari kerja ternama di Australia mencatat rata-rata gaji perawat lansia atau caregiver tingkat pemula adalah sebesar $52.368 atau lebih dari Rp 530 juta per tahun.
Belum lama ini Menaker Ida Fauziyah, melakukan kunjungan kerja di Nusa Tenggara Barat (NTB), guna melihat langsung pelaksanaan Seleksi Nasional Program Pemagangan ke Jepang di Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Seleksi program pemagangan ke Jepang merupakan kerja sama antara Kemnaker dan International Manpower Japan (IM Japan). Seleksi diikuti oleh 165 orang dari NTB.
Menaker mengatakan bahwa pemerintah berkewajiban memberikan perlindungan terhadap warganya yang bekerja atau magang ke luar negeri.
“Bekerja itu hak setiap warga negara, magang juga. Pemerintah tidak bisa melarang atau menyuruh. Ketika hak itu ambil, kewajiban pemerintah memastikan memberikan perlindungan adik-adik semua yang bekerja atau magang ke luar negeri,” kata Menaker.
Hingga saat ini Jepang menjadi salah satu negara yang menjadi tujuan pemagangan. Jepang juga berhasil menjadi negara maju karena sukses mengelola bonus demografi.
Negara kita saat ini sedang mendapatkan bonus demografi. Negara kita juga harus bisa menjadi negara maju dengan cara mengelolanya dengan baik. Karena kalau kita tidak bisa memanfaatkan bonus demografi ini madharat demografi, penduduknya banyak yang nganggur, lalu muncul masalah-masalah sosial, dan itu membahayakan bagi bangsa nantinya.
Untuk diingat bagi peserta seleksi program pemagangan agar sebelum berangkat ke Jepang benar-benar memahami terlebih dahulu tentang budaya masyarakat Jepang,.
Tetapi pada saat yang bersamaan tetap mempertahankan dan menjunjung tinggi budaya kita, baik yang dimiliki bangsa Indonesia, seperti tolong menolong, bertanggung jawab, dan murah senyum, ini sangat penting agar menjadi budaya kita.
Jepang saat ini sangat membutuhkan tenaga kerja dari Indonesia karena dinilai pekerja keras dan ramah.
Karenanya, tingkah laku yang baik, sopan dan hormat yang merupakan ciri budaya Indonesia terus dipertahankan, budaya-budaya yang baik yang ada di negara kita ini dan ambil budaya baik dari Jepang, seperti kerja keras, disiplin, dan menjaga kebersihannya,
Selain mendapatkan ilmu selama menjalani proses pemagangan di Jepang, peserta pemagangan juga dapat menjadi duta bangsa atau duta wisata dengan cara mengkampanyekan wisata-wisata yang ada di Indonesia, seperti Mandalika, Borobudur, dan Labuan Bajo.
Diharapkan dari prkerja pekerja caregiver ke Jepang, mampu melakukan peran sederhana tapi membawa nama harum bangsa dan membawa image bangsa Indonesia di mata dunia.
Caregiver Indonesia Berangkat ke Jepang
Pemerintah sendiri melalui Kementerian Ketenagakerjaan belum lama ini melepas 246 peserta magang hasil kerja sama dengan International Manpower Development Organization Japan (IM Japan), ke negeri sakura itu. Mereka yang berangkat Angkatan 34-13.
Ke-246 peserta magang ini bertolak menuju Jepang, pada Kamis kemarin untuk mengikuti program magang di perusahaan yang bergerak di berbagai bidang kejuruan seperti industri, manufaktur dan konstruksi serta caregiver.
Yang utama bagi pekerja caregiver untuk tidak ragu berkomunikasi ke sesama peserta, pihak IM Japan, atau bahkan ke perwakilan negara kita di KBRI Jepang.
Kita maklumi saat di luar negeri kelelahan, kerinduan, dan emosi pekerja profesi caregiver merupakan hal yang wajar terjadi, namun akan sangat disayangkan jika disimpan sendiri, agar lebih semangat lagi bekerja, cita cita dan impiannya menjadi kenyataan.
Kesempatan pemagangan ini sebagai batu loncatan untuk meningkatkan kompetensi, memperkaya pengalaman, serta tentu saja membanggakan keluarga yang telah memanjatkan doa terbaik untuk kita.
Pemagangan ke Jepang ternyata sudah berlangsung sekitar 30 tahun dan telah terbukti , pemerintah, dalam hal ini Kementerian Ketenagakerjaan mampu menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keterampilan mumpuni, etos kerja, disiplin, daya juang, ketekunan dan kemandirian.
Sebagai pengamat, pemagangan ke Jepang, profesi kerja sebagai caregiver, dapat meningkatkan taraf hidup bagi peserta magang dan keluarganya, dan tidak sedikit dari alumni pemagangan mampu berwirausaha dan menciptakan lapangan pekerjaan.
Dirjen Binalavotas Budi Hartawan dikesempatan lain mengatakan pemagangan merupakan bagian dari proses pelatihan dengan menempatkan peserta di perusahaan yang ditujukan untuk meningkatkan soft skills dan hard skills.
Semoga kerja keras pemerintah melalui pemagangan kementerian Ketenagakerjaan ini bisa menjadi salah satu alternatif untuk mengurangi angka pengangguran di Indonesia..(**)