Pemalang Jelang Swasembada Buah Kelengkeng

Pewartasatu.comJATENG – Negara kita Indonesia merupakan surga yang di turunkan ke bumi dengan di beri label juga Nusantara oleh para raja raja. Betapa tidak seperti surga tanah air kita ini apa saja ada di negeri kita, yang belum tentu ada di bagian negara yang lain di dunia. Dari tingkat kesuburan-nya sampai sampai penyair dan Pencipta lagu mengibaratkan Tongkat kayu dan batu jadi tanaman.

Belum lagi raja dangdut Rhoma irama dengan lagunya yang berjudul Indonesia, yang menggambarkan betapa suburnya Negeri kita, walaupun di potongan syair lagu tersebut mempertanyakan kenapa KEMAKMURAN TIDAK MERATA SEHINGGA YANG KAYA MAKIN KAYA YANG MISKIN MAKIN MISKIN. Nah bicara tentang kesuburan tanah di negeri kita memang luar biasa, karena dari kesuburan itu bisa menumbuhkan tanaman pangan seperti Padi, Jagung, ketela, Gandum dan juga buah buahan yang begitu banyak jenisnya.

Omong omong tentang buah di Indonesia khususnya di wilayah kabupaten Pemalang ada beberapa buah yang tergolong sempat Swasembada di wilayah kabupaten Pemalang, hal ini baik di sadari atau tidak oleh masyarakat Pemalang.

Di antara jenis buah buahan nya antara lain Jambu air pada tahun 1995, Mangga tahun 2005 dan yang akan datang adalah Swasembada buah Kelengkeng. Berbicara tentang buah kelengkeng ada 28 jenis varietas antara lain, Newcristal, Diamond, Matalada, kristalin, Pingpong, Itoh dan lain lain. Di antara jenis tersebut ada salah satu jenis buah kelengkeng yang bakal menjadi andalan tanah air kita Indonesia yaitu jenis Newcristal, karena jenis yang satu ini walaupun buahnya tidak terlalu besar namun isi nya kecil daging buahnya tebal dan manisnya sangat luar biasa.

Jenis buah ini bisa tumbuh di semua jenis tanah kecuali jenis tanah lumpur putih. Kelengkeng Newcristal kelengkeng asli Jawa Tengah Magelang dengan kualitas Ekspor dengan pupuk Organik.

Menurut Erwin Baharuddin yang kini menjadi konsultan budidaya petani kelengkeng mengatakan; kelengkeng jenis Newcristal memang sangat luar biasa hasilnya, ada yang punya lahan setengah hektar saat panen bisa meraup hasil sampai Rp 850.000.000. Usia kelengkeng ini bisa sampai 25 tahun. Buah kelengkeng jenis ini juga tidak kenal musim, cara agar berbuah ya dengan cara pembuahan atau harus di buahkan.

Hal ini bisa di program sesuai keinginan pemiliknya misal nya biar panen pada saat lebaran untuk sajian buah pada hari raya idul Fitri ini bisa. Jelasnya bisa di program sesuai kebutuhan si pemilik kebun. Untuk hama jenis buah kelengkeng boleh di katakan hampir tidak ada, paling hanya ulat batang namun itupun jarang.

Masih menurut Erwin Baharuddin, bertani kelengkeng ini mudah tidak terlalu rumit, dari mulai tanam dengan bibit seukuran satu meter dalam waktu dua tahun sudah bisa mulai merasakan buahnya. Untuk bibit ada yang berbuah cuma 10 bulan,18 bulan dan 2 tahun. Untuk harga bibit perbatang harga tergantung dengan jangka dari mulai penanaman sampai mulai panen contoh untuk yang 10 bulan panen harga bibit 1,5 juta.

Dan untuk yang 18 bulan panen harga Rp 500.000 dan untuk yang dari mulai tanam bibit hingga panen 2 tahun, harga bibit perbatang hanya Rp 150.000 kebetulan saya dan empat teman saya dari Pemalang pernah menjadi duta untuk menjadi konsultan budidaya petani kelengkeng di Soropadan Temanggung. Kami berlima dari Kabupaten Pemalang di Diklat di Balai Pelatihan Pertanian.

Ini salah satu program pertanian di Jawa tengah.selama lima hari penuh kami di gembleng tentang budidaya petani kelengkeng.di tempat kami juga menjual bibit nya dan kami juga siap menjadi konsultan dari mulai penanaman sampai panen. Bibit kelengkeng di tempat kami berlabel, bukan bibit Abal-Abal.

Untuk bibit saya di pasok oleh CV.Bintang Samudera arti berlabel di sini ada semacam sertifikat yang inti nya pertanggung jawaban penjualan bibit nya yang apa bila sudah di tanam dengan baik terus mati maka akan kami ganti dengan bibit lagi saat di singgung kuantitas panen Erwin Baharuddin menjawab untuk panen pertama dalam satu pohon antara 20-30 kg dan untuk panen ke dua 40-60 kg serta panen ke tiga 60-80 kg, panen ke Empat bisa mencapai 80-100 kg atau satu kwintal. pungkas Erwin Baharuddin.URIPTO GD.

ahmad: