JAKARTA, Pewartasatu.com – Penggunaan transportasi publik di Jabodetabek yaitu KRL, MRT, dan TransJakarta mulai mengalami tren kenaikan semenjak awal pandemi Covid-19 pada 2022 yang turun hingga 95 persen akibat pembatasan mobilitas.
Hal ini disampaikan Kepala Divisi Komersial dan Ritel MRT Jakarta Rendy Primartantyo dalam konferensi pers ReCharge Indonesia di Jakarta, Rabu (10/8/2022). “Tren pengguna transportasi MRT luar biasa, sampai 330 persen kenaikannya dibanding awal pandemi. Per hari ini average penumpang MRT sudah 60 ribuan,” katanya.
Menurut dia, selain MRT pengguna kereta listrik (KRL) Jabodetabek juga mengalami kenaikan secara perlahan. VP Non Transport Commercialization PT KAI Krisna Arianto menjabarkan pengguna kereta komuter sudah mencapai 660 ribu orang per hari. Sebelum pandemi pengguna KRL bisa mencapai 1,2 juta orang per hari.
Sementara Staf Ahli Direktur Pelayanan dan Pengembangan PT Transportasi Jakarta Barnard Wiraharja mengatakan, pengguna transportasi publik TransJakarta juga mulai meningkat semenjak awal masa pandemi.
“Pengguna TransJakarta normalnya 1 juta per hari, saat PSBB turun jadi 250 ribu per hari. Per hari ini sudah 700 ribu, kita optimis bisa mencapai 1 juta lagi,” katanya.
Ketiga moda transportasi massal tersebut juga sudah bekerja sama dengan perusahaan penyedia jasa power bank Indonesia di sejumlah halte dan stasiun.
Co-founder & CEO ReCharge Indonesia Dick Listijono mengatakan pihaknya telah menempatkan mesin penyedia jasa peminjaman power bank untuk mengisi daya gawai di 1.000 titik di Jabodetabek, Bandung, dan Yogyakarta. Mesin peminjaman power bank tersebut paling banyak ditempatkan di stasiun dan halte transportasi publik.
“Mesin peminjaman power bank tepat untuk ditempatkan di halte atau stasiun dikarenakan kebiasaan masyarakat pengguna transportasi publik yang memiliki mobilitas tinggi dan memerlukan daya ponsel atau gawai yang terisi penuh,” pungkasnya.(**)