Dirjen Binapenta dan PKK Suhartono saat pembukaan bimtek calon konselor bagi penerima manfaat program JKP. (Foto: Maulina)
Bogor, Pewartasatu.com – Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) melalui Direktorat Bina Pengantar Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja (Ditjen Binapenta dan PKK) menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Calon Konselor bagi penerima manfaat prograam Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP).
Pengantar kerja akan berhasil jika dilakukan dalam satu tim. pengusaha, yang mencari kerja, dan perangkat kerja. Salah satunya tidak ada maka tidak akan berhasil. Karenanya akan berhasil jika bekerjasama dengan instansi terkait, dan yang berkepentingan.
“Perubahan zaman ke digital saat ini, membuat semuanya berpacu memperbaiki kinerjanya. Saat ini 4.0 atau 5.0 setiap pengantar kerja harus memiliki data minimal pindah kerja atau penyetaraan pengantar kerja, serta bisa melayani penempatan terkait suplai dan demand dari pencari kerja (pencaker), ” ujar Dirjen Binapenta dan PKK Suhartono saat membuka Bimtek calon konselor bagi penerima manfaat program JKP di Swiss-Belhotel Bogor, Selasa (29/8/2023) malam.
Kegiatan Bimtek tersebut, kata Suhartono, diharapkan akan ada upaya untuk peningkatan kompetensi pejabat fungsional pengantar kerja dan petugas antar kerja dalam pelayanan antar kerja.
“Dengan Bimtek akan ada upaya menyiapkan pengantar kerja dan petugas antar kerja yang mampu memberikan penyuluhan dan bimbingan jabatan dan mempunyai komitmen melaksanakan layanan konseling kepada pekerja terdampak Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), ” harap Suhartono.
Perlu dipahami bahwa tugas dan fungsi (tusi) dari pengantar kerja agar melaksanakan tugasnya dengan baik, sehingga bisa memiliki data statistik dari para pencaker dari seluruh Indonesia.
“Tusi pengantar kerja harus clear dulu. Jangan sampai tidak tahu apa yang harus dilakukan. Kami menyiapkan data pencaker di seluruh indonesia mengingat pencaker itu ada tiga jenis, yaitu orang yang kena PHK; freshgraduate baru lulus; serta orang sudah kerja tapi ingin meningkatan pekerjaan bisa lebih baik, ” tandasnya.
Di Kemnaker telah ada sistem ketenagakejaan (sisnaker) untuk memetakan para pencaker. Maka, harus dipahami data-data dari pencaker di daerah merupakan data penting yang tidak bisa dipandang sebelah mata.
“Misalkan dalam sehari berapa banyak para pencaker dan berapa banyak pengangguran itu menjadi data yang harus dimiliki by name by address, sehingga pemerintah bisa memetakan penanganannya, ” ungkap Suhartono.
Kegiatan Bimtek dilaksanakan empat hari mulai Rabu-Jumat 29 Agustus hingga 1 September 2023, diikuti oleh 60 peserta dari Kemnaker dan Dinas Provinsi dan Kabupaten/Kota yang menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang ketenagakerjaan.(**)