Aktual Kesra

Perguruan Tinggi Hendaknya Mampu  Berkontribusi Berdayakan Perempuan dan Lindungi Anak di Tingkat Desa

MenteriPPPA, Bintang Puspayoga. (Foto: Humas)

 

JAKARTA, Pewartasatu.com – Civitas akademika perguruan tinggi  diharapkan untuk mampu memberikan kontribusi dalam kegiatan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di tingkat desa melalui program pengabdian dan pemberdayaan masyarakat.

Hal tersebut sejalan dengan arahan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo yang menekankan agar hasil pembangunan dapat langsung dirasakan masyarakat.

“Tri Dharma Perguruan Tinggi meliputi; pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian pada masyarakat. Oleh karena itu, tidak hanya semata-mata keunggulan akademik saja yang harus dikejar, namun bisa turut berkontribusi merasakan dan mencarikan solusi berbagai permasalahan di masyarakat untuk terus dituntaskan”.

“Sejalan dengan program pengabdian dan pemberdayaan masyarakat yang akan dijalankan oleh Universitas Indonesia, kami menitipkan agar berbagai isu perempuan dan perlindungan anak bisa menjadi salah satu perhatian kita bersama,” ungkap Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA),  dalam acara Peluncuran Program Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Universitas Indonesia (UI) (15/08).

​Menteri PPPA menegaskan isu diskriminasi hingga kekerasan seksual kerap terjadi pada perempuan dan anak yang disebabkan karena budaya patriarki yang melekat pada masyarakat.

Oleh karenanya, penyadaran peran-peran sosial di masyarakat yang mengedepankan kesetaraan dan persamaan kedudukan antara perempuan dan laki-laki perlu untuk digaungkan hingga ke level pemerintahan terkecil yakni desa dan kelurahan.

​“Untuk mengimplementasikan berbagai prioritas pembangunan, terutama yang berkaitan dengan perempuan dan anak, KemenPPPA bekerja sama dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), serta Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengembangkan Desa/Kelurahan Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA). DRPPA bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab pemerintah dan masyarakat di tingkat desa dan kelurahan terhadap berbagai permasalahan yang ada dan memberikan perhatian terutama untuk upaya-upaya pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak,” tutur Menteri PPPA.

​Menteri Desa PDTT, Abdul Halim Iskandar menjelaskan pentingnya pengabdian masyarakat khususnya keterlibatan kampus di tengah-tengah warga desa untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) desa, membangkitkan ekonomi warga desa, hingga menjamin kelestarian budaya lokal desa.

​“Sejak tahun 2021 Kemendes telah menerapkan Sustainable Development Goals (SDGs) Desa. Langkah pelokalan ini ditujukan untuk meluaskan peran desa mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Karena sebelumnya hanya dua tujuan SDGs yang dianggap sebagai peran desa, padahal 71 persen penduduk Indonesia tinggal di desa,” ungkap Menteri Desa PDTT.

​Menteri Sosial, Tri Rismaharini menyampaikan pentingnya kolaborasi berbagai pihak mulai dari perguruan tinggi, hingga pemerintah untuk memenuhi kebutuhan dan memberdayakan masyarakat di berbagai daerah.

​“Melalui peluncuran Program Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat, saya yakin kolaborasi yang baik antara perguruan tinggi, pemerintah daerah, pemerintah pusat dan pihak swasta akan mempercepat kemajuan”.

“Saya percaya perguruan tinggi bisa membantu daerah-daerah yang membutuhkan kemampuan teknis, menejemen, termasuk mencarikan sumber dana untuk memecahkan masalah-masalah di daerah-daerah tersebut,” ungkap Menteri Sosial.

​Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM), Teten Masduki turut menyampaikan harapan kepada civitas akademika yang akan terjun melaksanakan pengabdian masyarakat untuk meningkatkan kreativitas dan inovasi di bidang UMKM.

“Inovasi wirausaha Indonesia masih rendah, Indonesia hanya menepati posisi 87 dari 132 negara pada Global Innovation Index tahun 2021″.

“Saya rasa dibutuhkan peran adik-adik mahasiswa yang punya ide kreatif dan inovatif. Untuk itu Kemenkop UKM terus mendukung pengembangan wirausaha untuk bisa menjawab rasio kewirausahaan yakni 3,95 persen di tahun 2024,” jelas Menteri Koperasi UKM.

Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi Universitas Indonesia, Nurtami menjelaskan melalui Program Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat akan diikuti oleh 318 civitas akademika UI di 10 daerah wilayah Indonesia. Melalui kegiatan tersebut diharapkan dapat memberikan dampak yang signifikan untuk mengentaskan permasalahan yang terjadi di masyarakat.(**)

Leave a Comment