BALIKPAPAN, Pewartasatu.com – Pemangku kepentingan (awareness stakeholder) berperan penting dalam meningkatkan kesadaran pekerja terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
Guna menunjang dan mendorong itu semua, Kemnaker telah menghibahkan alat pengujian ergonomi kepada 18 UPTP dan UPTD.
“Hibah alat ergonomi ini, merupakan bentuk komitmen Kemnaker untuk mendorong penerapan (implementasi) K3. Khususnya terkait reformasi pengawasan ketenagakerjaan dan K3.”
Hal ini diungkapkan
Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Tenaga Kerja dan Keselamatan Kesehatan Kerja (Binwasnaker & K3) Haiyani Rumondang, dalam Rakor Teknis Ketenagakerjaan dan Pengujian K3 di Platinum Hotel Hall Convetion – Balikpapan, Selasa (22/6/22).
Acara ini diikuti oleh para Kepala UPTP dan UPTD Balai K3 seluruh Indonesia.
Sebelumnya, pada pagi hari Haiyani secara simbolis, di Titik Nol Kilometer Ibu Kota Negara (IKN), Penajam Paser Utara, Kaltim, telah menyerahkan 18 alat ergonomi Anthropometry Portable. Kepada para Kepala UPTP dan UPTD Balai K3 seluruh Indonesia.
Haiyani lebih jauh menyatakan, hibah alat ergonomi ini merupakan bentuk komitmen Kemnaker untuk mendorong implementasi (penerapan) K3. Khususnya terkait reformasi pengawasan ketenagakerjaan dan K3.
Haiyani berharap alat ergonomi ini bisa meningkatkan kreatifitas dan inovatifitas untuk melakukan transformasi Balai K3.
Haiyani meminta agar alat ergonomi berupa Anthropometry Portable ini, dapat dimanfaat kan sebaik mungkin. Serta dijaga dan dilakukan maintenance dengan baik.
Termasuk administrasi nya, hendaknya dilakukan secara tertib. Dalam arti harus bisa melayani di wilayah masing-masing daerah.
Menaker Ida Fauziah menurut Haiyani, Indonesia telah berhasil menorehkan prinsip prinsip pekerja dan hak hak pekerja dalam deklarasi ILO (Organisasi Pekerja Dunia).
Bahkan pada Safe and Healthy Worker (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) usulan Indonesia, telah disetujui masuk dalam deklarasi ILO.
Sementara itu ditempat yang sama, Direktur Bina Pengujian K3 Drs Muhamad Idham mengatakan; Hibah alat ergonomi dimaksudkan sebagai bentuk dukungan dan dorongan terhadap 9 Lompatan yng telah digariskan oleh Menaker Ida Fauziah, yakni reformasi pengawasan Ketenagakerjaan dan K3, untuk memberikan hasil yang terbaik.
Idham lebih jauh bilang, dalam Rakor ini juga akan diberi bimbingan dan ilmu tentang cara menghemat tenaga listrik. Sebab selama ini, pengetahuan tentang listrik masih lemah. Maka kali akan diberikan bekal kelistrikan sesuai sesuai kapasitas building.
Diantaranya, bagaimana mengenal resiko dari listrik itu sendiri. Khususnya bagaimana cara menghemat listrik dengan cara yang lebih baik. (**)