Aktual Featured Kesra

Perkuat Rantai Pasok dalam Pengembangan UMKM Parekraf di Bali

JAKARTA, Pewartasatu.com – Kemenparekraf/Barekraf,  bersama Pertamina, Telkom, Perhimpunan Hotel,  Restoran Indonesia (PHRI) dan _Indonesian Hotel General Manager Association_ (IHGMA) menggelar pra temu bisnis.

Gelaran acara ini dalam upaya penguatan rantai pasok bagi industri pariwisata dan ekonomi kreatif khususnya bagi pelaku UMKM di Bali.

Kegiatan ini mempertemukan pelaku industri pariwisata khususnya usaha hotel dan restoran dengan para pelaku UMKM bidang ekonomi kreatif agar terjalin kerja sama yang lebih baik .

Sehingga diharapkan dapat mengakselerasi, mendorong prosentase peningkatan tingkat komponen produk lokal, omzet, suplai dan _demand_, serta penyerapan tenaga kerja.

Hal ini diungkapkan, Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf/Baparekraf Henky Manurung dalam acara Pra Temu Bisnis dengan tema “Sinergitas dan Kolaborasi Industri Pariwisata dan Ekonomi kreatif di Provinsi Bali” yang berlangsung di Aula Joop Ave Politeknik Pariwisata, Kabupaten Badung, Bali, Jumat (20/5/2022).

Ia menyampaikan, penguatan rantai pasok ini dilakukan sebagai upaya pengembangan UMKM sebagai penyokong perekonomian nasional yang mampu menyerap 97 persen lebih tenaga kerja di Indonesia dan mengintegrasikan investasi sebesar 60,4 persen.

“Penguatan rantai pasok ini juga harus dengan melibatkan pihak-pihak mulai dari hulu ke hilir, yang mana diperlukan kolaborasi yang kuat,” kata Henky.

Oleh karenanya, Henky mengapresiasi Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Politeknik Pariwisata Bali, Pertamina, dan Telkom yang memperhatikan upaya pengembangan UMKM.

“Mari kita sama-sama mengawal kegiatan pra temu bisnis ini karena UMKM adalah _backbone_ perekonomian Indonesia,” kata Henky.

Menurunnya kasus COVID-19 dan adanya kebijakan relaksasi penggunaan masker di ruang terbuka, tentu membawa optimisme akan semakin bangkitnya pariwisata di Indonesia khususnya di pulau Bali.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Manajemen Industri Kemenparekraf/Baparekraf Anggara Hayun Anujuprana, menyampaikan bahwa ada tahapan yang harus dilakukan dalam penguatan rantai pasok Industri pariwisata dan ekonomi kreatif.

Yaitu tahap _supply_, tahap _demand_, tahap _matchmaking_, dan tahap _sustainable supply chain_.

Meningkatkan _demand_ akan meningkatkan _omzet supply_, perluasan tenaga kerja, penggunaan produk lokal, dan pertumbuhan ekonomi daerah. Namun, agar _supply_ dapat digunakan oleh _demand, supply_ harus memenuhi persyaratan _demand_.”

“Sehingga program kolaborasi Penguatan Rantai Pasok Industri Parekraf menjadi solusi agar _supply_ dapat memenuhi persyaratan _demand_,” jelas Hayun.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Tjok Bagus Pemayun, menyampaikan soal kesiapan hotel dan UMKM Bali. Ia menyebut hampir 90 persen Bali sangat bergantung dengan industri pariwisata.

“Meski demikian, pimpinan BUMN dengan UMKM saling berkomunikasi dan bahu-membahu untuk mengatasinya,” ujar Tjok Bagus Pemayun.

Pada acara Pra Temu Bisnis ini masing-masing pelaku UMKM memaparkan produknya serta identifikasi potensi kebutuhan produk UMKM Ekonomi Kreatif dari industri perhotelan.

Dalam kegiatan ini Politeknik Pariwisata Bali mendukung kegiatan dengan mengadakan Art Event Sekar Gajah Mada. Acara ini berisi labirin _group tour, live music, local market_, dan ditutup dengan _DJ Performances._(**)

Leave a Comment