Perusahaan Elon Musk Mulai Uji Coba Tanam Chip pada Otak Manusia

Elon Musk, pemilik Neuralink, perusahaan rintisan implan otak manusia.//Foto: CNNIndonesia

JAKARTA. Pewartasatu.com –Perusahaan rintisan implan otak milik Elon Musk, Neuralink, bakal segera melakukan uji coba menanam chip pada otak manusia. Perusahaan mulai mencari pasien untuk uji coba ini.

Uji coba ini dilakukan setelah perusahaan menerima persetujuan dari dewan peninjau independen. Neuralink mengatakan pihaknya akan mulai menawarkan implan otak kepada pasien kelumpuhan sebagai bagian dari Studi PRIME (Precise Robotically Implanted Brain-Computer Interface).

Nantinya, pasien uji coba akan dipasangkan chip yang ditempatkan melalui pembedahan di bagian otak yang mengontrol keinginan untuk bergerak. Chip, yang dipasang oleh robot, kemudian akan merekam dan mengirim sinyal otak ke sebuah aplikasi, dengan tujuan awal adalah “untuk memberi orang kemampuan untuk mengendalikan kursor komputer atau keyboard menggunakan pikiran mereka sendiri,” tulis perusahaan, mengutip CNN, Rabu (20/9).

Mereka yang mengalami quadriplegia akibat cedera tulang belakang leher atau amyotrophic lateral sclerosis (ALS) dapat memenuhi syarat untuk mengikuti penelitian selama enam tahun, yakni 18 bulan kunjungan di rumah dan klinik, serta diikuti dengan kunjungan lanjutan selama lima tahun.

Bagi yang tertarik dapat mendaftar di pendaftaran pasien di situs web Neuralink.

Musk telah mengupayakan tujuan Neuralink untuk menggunakan implan untuk menghubungkan otak manusia dengan komputer selama lima tahun, namun sejauh ini perusahaan tersebut baru melakukan uji coba pada hewan.

Perusahaan ini juga menghadapi pengawasan setelah seekor monyet mati dalam pengujian proyek pada tahun 2022 sebagai bagian dari upaya untuk membuat hewan tersebut bermain Pong, salah satu video game pertama.

Dalam buku barunya tentang pendiri Neuralink, penulis Walter Isaacson melaporkan bahwa Musk terinspirasi oleh penulis fiksi ilmiah seperti Iain Banks untuk mengejar “teknologi antarmuka manusia-mesin yang disebut ‘neural lace’ yang ditanamkan pada manusia dan dapat menghubungkan semua pikiran mereka ke komputer.”

Pada bulan Mei, Neuralink men-cuitkan bahwa mereka telah menerima izin FDA untuk uji klinis pada manusia, dengan persetujuan yang diakui oleh badan tersebut dalam sebuah pernyataan.

Pembukaan uji coba pada manusia juga dilakukan lebih dari sebulan setelah perusahaan rintisan chip otak ini mengumpulkan $280 juta dalam putaran penggalangan dana yang dipimpin oleh Founders Fund, sebuah venture capital di San Francisco yang didirikan oleh Peter Thiel, miliarder kontroversial dan juga salah satu pendiri PayPal.

“Kami sangat antusias dengan babak baru di Neuralink ini,” tulis perusahaan pada saat itu di X, platform media sosial milik Musk yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.

Musk merencanakan uji coba pada manusia di perusahaan rintisan tersebut setidaknya empat kali sejak 2019, namun perusahaan tidak meminta persetujuan FDA hingga 2022.

Menurut laporan Reuters, saat itu, FDA menolak usulan tersebut karena masalah keamanan tentang bagian implan yang bermigrasi ke bagian lain dari otak dan kemungkinan kerusakan jaringan otak ketika perangkat dilepas.

Musk mengatakan pada acara perekrutan pada bulan Desember bahwa Neuralink telah menyerahkan “sebagian besar” dokumennya kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan AS dan dapat mulai melakukan uji coba pada manusia dalam waktu enam bulan.

Bagaimana Otak Bisa Bermimpi?

Namun, pada Desember para karyawan mengatakan bahwa perusahaan tersebut terburu-buru memasarkan produknya, yang mengakibatkan kematian hewan yang ceroboh dan penyelidikan federal.

Neuralink belum menanggapi permintaan komentar mengenai masalah ini.

Sebelum implan otak Neuralink memasuki pasar yang lebih luas, mereka akan membutuhkan persetujuan dari regulator. FDA mengeluarkan sebuah makalah pada tahun 2021 yang memetakan pemikiran awal badan tersebut tentang perangkat antarmuka otak-komputer, mencatat bahwa bidang ini “berkembang pesat.”**

Sumber: CNN

 

 

Brilliansyah: