Peta Dinamika Politik Nasional segera Berubah

Oleh: Saiful Huda Ems.

 

Mungkin, ini merupakan tanda-tanda alam, Peninjauan Kembali (PK) yang diajukan oleh DPP Partai Demokrat KLB bisa nyaris bersamaan , hanya terpaut sebulan lebih.

Dengan keluarnya Anas Urbaningrum (AU) dari pengasingan panjangnya. Dan ini tentunya yang membuat Partai Demokrat kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), jadi kelabakan, seakan stres dan selalu bicara tidak berdasarkan data dan fakta.

SBY Sang Pelopor Pembegalan Partai Demokrat, dan yang dahulu ketika masih menjadi penguasa nasional sangat terkenal karena perilaku oteriternya, dimana banyak tokoh-tokoh besar yang dikriminalisasi dan dipisahkan dari institusi serta loyalis-loyalisnya di partainya.

Seperti Antasari Azhar, Anas Urbaningrum dan KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur), pun kini seperti tambah linglung hingga membiarkan putranya (AHY) bersama jajaran pengurus partainya selalu melontarkan kata-kata yang tidak pantas di ruang-ruang publik, terbuka.

Partai Demokrat KLB pun bereaksi dengan membongkar berbagai keburukan tirani CIKEAS yang menjadi penyebab rusaknya Partai Demokrat. Sedangkan, di sisi lainnya Anas Urbaningrum mulai tampil lagi ke publik untuk membongkar kejahatan Tirani CIKEAS yang menyebabkan dirinya menjadi pesakitan dipengasingan yang panjang.

Tentu saja kedua kondisi tersebut menjadikan CIKEAS sebagai musuh bersama (Partai Demokrat KLB, AU dan rakyat yang mulai tau dan kecewa terhadap perilaku politik Tirani Cikeas). Dan inilah yang sepertinya lebih menunjukkan kemiripan sebagai tanda-tanda hukum alam.

Melalui Kitab Suci, Tuhan telah mengingatkan, bahwa semua kebaikan yang dilakukan hari ini akan menjadi penyelamat kelak di hari kemudian, dan sebaliknya setiap kejahatan yang dilakukan hari ini, dia akan datang kembali sebagai penghukum yang adil.

Orang sering menyebutnya sebagai hukum Tabur Tuai. Dan kini SBY dan Tiraninya, diyakini sedang menjalani permulaan dari apa yang dia perbuat selama ini. Kejahatan-kejahatan hukum sosial dan politiknya yang dilakukan di masa-masa lalu dan di akhir-akhir ini seakan terus menghantui dirinya, pagi, siang dan malam, maka kemudian SBY dan tiraninya selalu dilanda Tsunami kepanikan yang tiada henti-hentinya, sampai Peninjauan Kembali (PK) yang diajukan oleh DPP Partai Demokrat KLB pun ditanggapi secara berlebihan olehnya melalui anak dan para penyembahnya.

Namun sepertinya, Peninjauan Kembali (PK) dan keluarnya Anas Urbaningrum ini memang pantas untuk membuat tulang-tulang Trio Cikeas dan penopang tiraninya gemetaran.

Betapa tidak, jika saja PK ini nantinya dikabulkan alias menang di Mahkamah Agung, maka kekuasaan Trio Cikeas di Partai Demokrat akan langsung ambruk, Disusul kemudian dengan bangkitnya kembali pergerakan politik Anas bersama ribuan loyalisnya yang sudah lama dipaksa meninggalkan kepengurusan Partai Demokrat oleh SBY, dan yang kembali akan melakukan perlawanan politik pada SBY.

Oleh karenanya, mau tidak mau, suka tidak suka, percaya atau tidak percaya, Peta dan Dinamika Politik Nasional akan segera berubah total !. Koalisi-koalisi partai –terlebih yang selama ini masih mencair, akan dikocok ulang.

Lalu SBY, AHY dan Ibas hanya akan jadi penonton pertarungan politik nasional ke depan dengan perasaan was-was. Jangankan turut jadi kontestan Pemilu, tidak diburu KPK saja akan dirasakannya sebagai kegembiraan yang mengharu biru…(**)

16 April 2023.

Saiful Huda Ems (SHE). Lawyer dan Ketua Departemen Komunikasi dan Informatika DPP Partai Demokrat KLB Pimpinan Jenderal TNI (Purn.) Moeldoko dan Jhonny Allen Marbun.

Maulina Lestari: