Prabowo Kembali dengan Prediksi,RI Akan Salip Jepang& Jerman, Berlebihankah?

Presiden Prabowo hadiri Kongres Partai Demokrat, Selasa (25/2-2025)//Tangkapan Layar Video PD

JAKARTA. Pewartasatu.com — Boleh jadi, optimisme Presiden Prabowo Subianto tentang masa depan Indonesia berlebihan, atau boleh juga beralasan.

Setelah pernah menyebut Indonesia akan lenyap (tenggelam) pada 2018 lalu, dan beberapa tahun kemudian menulis Paradoks Indonesia (2022), kini Presiden RI ke delapan itu menyebut RI akan menyalip Jerman, Inggris, hingga Jepang.

Prabowo menyebut dan sangat yakin bahwa masa depan Indonesia cerah, khususnya di bidang ekonomi. Dia menyebut, RI akan menyalip Jerman, Inggris, hingga Jepang.

“Yang akan menikmati adalah kalian-kalian. Saudara-saudara, yang muda-muda. Yang melihat Indonesia gelap itu siapa?,” kata Prabowo, saat berbicara di Kongres Partai Demokrat di Jakarta, Selasa (25/2/2025).

Selama hampir sepekan belakangan ini, generasi muda, utamanya kalangan mahasiswa “menyerang” kebijakan pemerintahan Prabowo dengan tagar #Indonesa Gelap dan menjadi trending di media sosial.

Banyak kritikan yang disampaikan mahasiswa terhadap berbagai kebijakan Prabowo, terutama menyangkut efisiensi anggaran.

Selain dianggap memotong berbagai anggaran yang menyangkut kepentingan sosial seperti pendidikan, efisiensi juga dianggap pilih kasih alias tidak adil diterapkan.

Prabowo saat berpidato juga mulanya menyinggung soal kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan kementeriannya.

“Inilah bernegara ada kekurangan, tapi sekarang kita punya potensi yang kuat dan ternyata kita melihat dimana-mana kita bisa menghemat, itu baik, untuk dipakai di bidang yang lebih penting,” kata Prabowo.

Prabowo mengatakan masa depan Indonesia yang cerah ini diprediksi oleh Goldman Sachs, perusahaan investasi dan keuangan dunia, yang memproyeksikan Indonesia menjadi negara dengan kekuatan ekonomi terbesar keempat di dunia pada 2050 mendatang.

“Ada suatu prediksi ekonomi dan statistik. Saudara-saudara, mereka mengatakan nomor satu akan Tiongkok menyalip Amerika. Nomor dua adalah Amerika. Nomor tiga India. Ini Goldman Sachs,” ujar Prabowo.

Prabowo menambahkan, Indonesia akan menyalip negara-negara besar lain, khusunya di bidang ekonomi, seperti Jerman, Inggris, hingga Jepang. “Kan keren Indonesia di atas Jerman. Di atas Jepang, di atas Inggris, di atas Prancis. Kok Indonesia gelap?” ujar Prabowo.

Sebelum ini, sebelum jadi presiden, Prabowo dikenal dengan buku karangannya Paradoks Indonesia.

Bahkan sebelumnya, pada tahun 2018 Prabowo pernah menyebut-nyebut tantangan Indonesia yang pada tahun 2030 akan lenyap.

Saat itu, di bulan ketiga 2018, Prabowo Subianto membuat heboh politikus se-Indonesia

Prabowo memang gemar mengutip sumber sumber luar negeri. Menyebut Indonesia yang pada 2030 akan lenyap, tak lain dari hasil mengutip buku Ghost Fleet.

“Saudara-saudara! Kita masih upacara, kita masih menyanyikan lagu kebangsaan, kita masih pakai lambang-lambang negara, gambar-gambar pendiri bangsa masih ada di sini, tetapi di negara lain mereka sudah bikin kajian-kajian, di mana Republik Indonesia sudah dinyatakan tidak ada lagi tahun 2030,” kata Prabowo dalam video itu sebagaimana dikutip dari detik.com (lia)

 

ramly amin:
whatsapp
line