Sejak kemarin siang, ratusan personil Brimob berkumpul di Polres Purworejo, dan mendirikan beberapa tenda di dekat pintu masuk Desa Wadas (@GreenpeaceID)
PURWOREJO, Pewartasatu.com —- Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM), Iwan Sumule, mendesak Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mencabut Penetapan Izin Lokasi (PIL) yang menjadi biang kerok gejolak di desa Wadas, Purworejo kemarin.
Merespon kekerasan di desa Wadas itu, Ketum ProDEM melalui akun twitternya Rabu 9 Februari 2022, ProDEM menerbitkan 3 pernyataan sikap.
Pertama, mendesak Gubernur Ganjar segera mencabut Surat Keputusan (SK) Gubernur Jawa Tengah Nomor 590/20 Tahun 2021 yang menjadi biang kerok gejolak.
SK tersebut tentang Pembaruan Atas Penetapan Lokasi Pengadaan Tanah bagi Pembangunan Bendungan Bener di Kabupaten Purworejo dan Kabupaten Wonosobo Provinsi Jawa Tengah tertanggal 7 Juni 2021.
“Kedua, mendesak Gubernur Ganjar segera mencabut IPL (Izin Penetapan Lokasi) penambangan quarry (batuan andesit) yang menjadi biang kerok gejolak di Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah,” tegasnya.
Ketiga, ProDEM mendesak kepolisian menghentikan segala bentuk tindakan represif dan penangkapan terhadap warga Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah.
“Mobilisasi ratusan polisi dalam penangkapan warga Desa Wadas sangat berlebihan,” tutupnya.
Greenpeace, dalam postingannya menyebutkan, sejak kemarin siang, ratusan personil Brimob berkumpul di Polres Purworejo, dan mendirikan beberapa tenda di dekat pintu masuk Desa Wadas.
Anehnya, di malam hari listrik di Desa Wadas mati, sedangkan desa lain di sekitar Wadas tetap menyala. Demikian cuitan greenpeace yang diunggah melalui akun @GreenpeaceID, Selasa 8 Februari 2022 sekitar pukul 12.50 WIB.
“Siapa sebenarnya pemilik tambang di desa wadas ini…? Sampai2 aparat bersenjata lengkap dan serta membawa anjing sebagai tameng?”
“ Begitu pengaruhnya kah orang tersebut di negara ini?” Cuit seorang warganet melalui akun Tjeloup1, 8 Februari 2022.
“Tersingkap wajah asli Ganjar yg selama ini dicitrakan merakyat ternyata berhati bengis.. “ cuit @ekowboy2.
“77 DPR & 120 DPRD Jawa Tengah bungkam, Demokrasi & keadilan sudah mati di negeri ini!! #” lanjut akun ini lagi.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, ratusan polisi diterjunkan ke desa Wadas untuk melakukan pengamanan lokasi saat kegiatan pengukuran lahan tambang berlangsung.
Ganjar mengimbau, warga Desa Wadas tak perlu khawatir akan terjadinya tindak kekerasan oleh aparat kepolisian.
Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan atau KontraS mengeritik Gubrenur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, yang hanya berkata, tidak perlu ditakuti, terkait informasi polisi mengepung desa Wadas.
“Kalimat “tidak perlu ditakuti” yg terlontar dari ucapan @ganjarpranowo
saat merespons ribuan aparat kepolisian yg menyerbu Desa Wadas adalah bentuk kecacatan logika dan ketidakberpihakan seorang Gubernur terhadap warganya!,” cuit akun @KontraS seraya menyertakan #WadasMelawan.
“@ganjarpranowo, bagaimana bisa pernyataan tersebut terlontar ketika aparat merangsek masuk ke Desa Wadas…, dgn senjata lengkap.”
“Hingga ada pengerahan brimob, pengejaran warga, & penangkapan sewenang-wenang yg tengah terjadi,”lanjut akun @KontraS yang tayang sekitar pukul 4 sore kemarin. Cuitan ini menyertakan #StopPengukuranDiWadas #StopAparatMasukWadas. (bri)